Seorang Eksekutif Toyota di Australia Ungkap Sulitnya Menerapkan Tenaga Listrik ke Semua Jenis Kendaraan: Itu Semua Butuh Biaya

Kamis 31 Agu 2023, 15:55 WIB
Pihak Toyota Australia ungkap sulitnya membuat kendaraan dengan tenaga listrik (lst)

Pihak Toyota Australia ungkap sulitnya membuat kendaraan dengan tenaga listrik (lst)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang eksekutif Toyota Australia menuduh pelobi mobil listrik hanya memproduksi 'tidak lebih dari siaran pers' ketika raksasa otomotif itu menegaskan kembali janjinya bahwa tidak ada pengemudi yang akan tertinggal dalam upaya mengurangi emisi kendaraan.

Baru-baru ini, seorang eksekutif senior produsen mobil raksasa Toyota di Australia mengatakan jika penjual kendaraan bermotor terbesar di Australia dan dunia telah melancarkan serangan keduanya dalam 12 bulan terakhir terhadap sekelompok pelobi kendaraan listrik ekstremis yang percaya jika penggunaan tenaga baterai merupakan solusi terbaik untuk semua pengendara.

Pada konferensi pers minggu ini yang berlangsung di Melbourne, mengenai rencana masa depan mobil diesel, hibrida, dan listrik baru, direktur penjualan dan pemasaran Toyota Australia, Sean Hanley mengkritik kelompok kepentingan khusus yang menuduh Toyota tertinggal atau sengaja memperlambat peluncuran kendaraan listrik.

Toyota secara tegas menyatakan keyakinannya bahwa tidak mungkin menerapkan tenaga listrik ke semua jenis kendaraan secepat mungkin, lantaran biaya, sumber daya mineral, dan keterbatasan teknologi pada beberapa aplikasi kendaraan seperti mobil, truk, dan kendaraan roda empat. Pemerintah juga telah berulang kali berjanji bahwa tidak ada pengemudi yang akan tertinggal ketika beralih ke kendaraan rendah atau tanpa emisi.

Meskipun Toyota dikritik karena lambat dalam memperkenalkan kendaraan listriknya dan dituduh memperlambat transisi ke tenaga baterai, pihak Toyota rupanya diam-diam merancang kendaraan listrik masa depan guna melengkapi salah satu koleksi kendaraan listrik paling populer di dunia.

“Strategi dan rencana kami tetap fokus pada jangka panjang, tidak membiarkan siapa pun menuju netralitas karbon,” kata Hanley yang dilansir dari laman Drive, Kamis (31/8/2023).

“Mungkin hal ini memudahkan kami untuk menjadi sasaran kelompok-kelompok yang baru saja mengeluarkan siaran pers, namun kami tentu saja bersedia melakukannya. Peninjau kami berhak atas pendapatnya, namun biasanya mereka hanya bermain-main," lanjutnya.

"Ya itu benar. Beberapa negara telah mengumumkan tenggat waktu pelarangan mesin pembakaran internal (bensin dan solar) dan beberapa pembuat mobil mengatakan mereka akan melistriki seluruh jajaran mesin mereka dalam 5 hingga 10 tahun ke depan," imbuhnya.

“Sejujurnya, jika mereka menepati janjinya, itu bagus. Namun satu hal yang menjadi lebih jelas seiring kita menjalani perjalanan ini adalah perlunya melihat lebih dekat pada detail-detail kecil,” ujarnya.

Beberapa kali dalam presentasi media, Hanley menunjukkan bahwa Toyota telah membuat mobil listrik selama lebih dari 20 tahun, sejak Prius hybrid pertama diluncurkan di Australia pada tahun 2001 silam dan telah menjual lebih dari 350.000 kendaraan hybrid secara lokal sejak saat itu.

“Untuk lebih jelasnya, pada tahun 1990an, Toyota bukanlah perusahaan pertama yang memasarkan kendaraan hybrid seperti yang saya bicarakan pada bulan Oktober 2001. Faktanya, itu adalah Honda Insight,” kata eksekutif Toyota.

Berita Terkait
News Update