Lokasi permukiman warga yang tinggal di bawah kolong tol Angke, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (pandi)

MEGAPOLITAN

Terancam Dibongkar, Aktivitas Warga Hingga Sekolah Jalanan Liar di Kolong Tol Angke Masih Berjalan Normal

Selasa 27 Jun 2023, 11:36 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivitas warga dan sekolah yang berdiri liar di kolong tol Angke, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, masih berjalan normal.

Warga masih melakukan aktifitas seperti biasa, meski mereka terancam tak mempunyai tempat tinggal setelah bertahun-tahun tinggal di lahan milik Jasa Marga.

Lurah Jelambar, Danur Sasono mengatakan, sejauh ini aktivitas warga di bawah kolong tol tersebut masih berjalan seperti biasa. Termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah Domba.

"Sampai saat ini (aktivitas warga) masih normal," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (27/6/2023).

Danur menyebut, pihak Kelurahan telah melakukan pendataan secara konkrit terhadap warga yang tinggal di rumah semi permanen itu.

Dari data tercatat ada sebanyak 83 kepala keluarga (KK) yang selama ini tinggal di bawah kolong tol. Sementara, ada 70 anak yang mengemban ilmu di sekolah Domba.

"Total ada 83 KK. Yang di sekolah ada 70 siswa," paparnya.

Meski demikian, belum diketahui bagaimana nasib warga di sana. Termasuk keberadaan sekolah Domba yang didirikan oleh segelintir relawan tersebut.

Danur menyebut, pihaknya masih menunggu arahan terkait bagaimana nasib permukiman di sana.

"Dari pihak Kelurahan sudah melakukan pendataan dan menunggu arahan dari pimpinan," katanya.

Lakukan Mitigasi Risiko

Diwartakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat telah melakukan tindakan terencana dan berkelanjutan terhadap nasib sekolah Domba yang terancam dibongkar.

Diketahui, sekolah Domba yang berlokasi di bawah Kolong Tol Angke, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terancam dibongkar.

Wacana pembongkaran dilakukan karena bangunan sekolah yang tak berijin. Pembongkaran juga menyusul adanya hunian liar warga yang berdiri di lahan milik Jasa Marga itu.

Plt Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I, Junaedi mengatakan, mitigasi risiko telah dilakukan meski wacana pembongkaran sekolah itu masih belum komprehensif.

"Walaupun itu belum secara komprehensif dilakukan, kami dari Sudindik sudah melakukan mitigasi resiko, sudah mengantisipasi," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/6/2023).

Langkah yang dilakukan Sudin Pendidikan Jakarta Barat yakni bertemu dengan relawan yang selama ini membangun dan mengajar di sekolah Domba tersebut.

Junaedi mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap murid yang bersekolah di sekolah Domba

Ditemukan sebanyak kurang lebih 70 anak-anak dari tingkat TK sampai SD yang mengemban ilmu di sekolah Domba. Anak-anak tersebut mayoritas anak jalanan.

"Ketika itu ada sebuah kebijakan dipindahkan kami akan ikut serta melakukan atensi kepada mereka. Apa atensinya? Tentu kita arahkan jangan sampai ada anak-anak kita di sana walaupun itu adalah anak-anak sekolah yang tidak berijin mereka harus kita beri perhatian," ucap Junaedi.

Lebih jauh, Junaedi menuturkan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan para relawan untuk bagaimana membicarakan nasib sekolah yang telah berdiri sejak lama itu.

"Kita samakan frekuensi, kita samakan persepsi dan kita samakan langkah-langkah penyelesaian yang akan kita lakukan," tuturnya.

"Langkah tersebut akan kita kolaborasikan bersama dengan mereka (pihak kepala sekolah dan relawan tersebut)," tambah Junaedi.

Diketahui, warga yang tinggal di Kolong Tol Angke, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terancam tergusur. Puluhan tahun tinggal di rumah triplek, warga terancam tidak mendapat tempat tinggal.

Mirisnya, salah satu sekolah yakni sekolah Domba yang berlokasi di bawah kolong tol tersebut juga terancam dibongkar. (Pandi)

Tags:
kolong tolsekolah dombaPenggusuranpembongkaran

Fernando Toga

Reporter

Fernando Toga

Editor