Warga Kolong Tol Angke Belum Tahu Jika Pemprov DKI Sediakan 52 Unit Rusunawa

Rabu 12 Jul 2023, 18:16 WIB
Warga yang tinggal di Kolong Tol Angke, Jakarta Barat bakal digusur. Mereka pun resah karena tak memiliki tempat tinggal lain. (Pandi)

Warga yang tinggal di Kolong Tol Angke, Jakarta Barat bakal digusur. Mereka pun resah karena tak memiliki tempat tinggal lain. (Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga di permukiman liar yang berlokasi di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat belum mendapat informasi jika pemerintah telah menyiapkan 52 unit rumah susun sewa (Rusunawa).

Salah satu warga, Ricky (30) mengatakan, jika sampai saat ini ia tidak mendapat informasi jika pemerintah telah menyiapkan 52 unit Rusunawa untuk warga yang tinggal di atas lahan milik Jasa Marga tersebut.

"Enggak tau saya, emang iya? (Disediakan rusunawa)," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (12/7/2023).

Mendengar kabar tersebut, Ricky tampak tidak terlalu sumringah. Ia menilai jika adanya Rusunawa belum tentu bisa memperbaiki keadaan, apalagi untuk perekonian warga di sana.

Apalagi, banyak warga yang tak mau pindah ke Rusun lantaran biaya sewa. Selain itu, jika tinggal Rusun warga masih khawatir bagaimana nantinya mencari nafkah.

"Kan ada yang kerjanya jauh juga. Kalau di sana ibarat kata ada lapangan pekerjaan mendingan lah yak," ucapnya.

Warga lain, Dini (29) mengatakan jika sebagian warga enggan pindah ke Rusun lantaran sulit untuk mencari nafkah. Terlebih mayoritas warga di bawah kolong tol berprofesi sebagai pemulung dan juru parkir.

Jika tinggal di Rusun, maka warga khawatir aktivitas perekonomian yang sebelumnya dijalani malah tidak dapat dilakukan di Rusun. Hal itu dikhawatirkan malah akan menambah beban warga di sana.

"Kan kebanyaan di sini kerja mulung sama parkir. Sebenernya sebagian ada yang mau ada yang enggak. Ya itu tadi karena bayar sewa, terus dananya bukan bayar sewa doang kan, bayar listrk, air, segala macem," paparnya.

Sejauh ini, wanita asal Banten yang telah tinggal selama 8 tahun bersama suami dan 2 anaknya di bawah kolong tol tersebut mengaku was-was. Apalagi sejak lokasi tersebut terekspos dan dilirik oleh pemerintah.

"Was was, risih, tadinya enak-enak aja, gak ada apa-apa. Takutnya ya itu dari orang atas (pemerintah) digusur," tukasnya.

Berita Terkait
News Update