JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pimpinan pondok pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang nampak protes saat dirinya diundang 'paksa' ke Gedung Sate beberapa waktu lalu.
Kedatangan Panji Gumilang diketahui untuk mendiskusikan sejumlah hal terkait kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun.
Panji Gumilang pun kemudian memprotes undangan yang dibentuk oleh tim asuhan Gubernur Ridwan Kamil, karena sejumlah hal.
Protes pertama Panji Gumilang, berkaitan dengan undangan yang seolah-olah sangat memaksa. Dia bahkan mengibaratkan seperti maling ayam yang dikeroyok ramai-ramai.
"Jadi tidak seperti saya ditangkap, dipaksa ke sini. Saya baru dikasih tahu jam 20.00 malam, dan saya harus jam 13.30 sampai di sini. Ini yang ngundang ngerti pesantren enggak ya? Pimpinan pesantren itu mimpin santri, lah kok diundang pas Jumat," kata Panji Gumilang, disitat saluran Youtube Al Zaytun, Selasa 27 Juni 2023.
Protes berikutnya, berkaitan dengan nama yang dianggap tak sesuai dengan Panji Gumilang. Dia heran, si pengundang seolah tak tahu namanya.
Padahal, untuk mengundang orang yang terhormat, harus menggunakan nama yang sesuai. Dan bukan nama prokem yang terkenal di sosial media.
"Nama saya bukan ini, untung saya mau datang karena saya menghormati betul Pak Gubernur. Ini nama Tiktok. Kalau saya ke sini dasarnya Tiktok, enggak boleh. Nama saya AS Panji Gumilang, dan sesuai dengan keputusan mahkamah. Tolong ditambahkan, kalau tidak repot nanti," kata dia.
Hal berikutnya yang disorot Panji Gumilang, yakni jadwal dan tema undangan yang tidak tercantum. Menurutnya, seharusnya si pengundang menyebutkan apa-apa saja yang ingin dipertanyakan.
Bukan tiba-tiba meminta datang, tetapi tidak ada maksud dan tujuan yang jelas. Apalagi, ratusan wartawan sudah menunggu di Gedung Sate sejak pagi.
"Terus, saya tak lepas dari Ponpes Al Zaytun. Kalau menerangkan sesuatu bukan di pesantren, kalian pasti tak bisa membayangkan. Maka disusunlah jadwal, akan saya fasilitasi, mau beberapa lama?"
"Departemen agama itu pernah 7 bulan saya fasilitasi, karena ada saung untuk menginao. Walau saung, Pak Harto sangat suka kalau nginep di sana," kata dia.
Panji Gumilang tak mau membincangkan Ponpes Al Zaytun di gedung negara. Apalagi bahan diskusinya datang dari potongan medsos.
Akibat sosmed pula, ada Ketua MUI Pusat yang menyebutnya komunis. Lalu ada MUI Indramayu yang mengharamkan Al Zaytun. Walau kemudian dia menyebut, kendati diharamkan, murid Al Zaytun tetap melonjak.
"Jangan (diskusi) di sinilah, diserbu wartawan, yang diundang seperti pencuri ayam. Di pesantren saja, ada losmen, ada penginapan wali santri, dan Pak Harto suka, bagus, tentram, enak."
"Kata dia ini cocok bagi orang-orang pemikir. Dan ini cocok bagi kalian. Masa saya mesti bolak-balik ke sini, saya kan pemimpin pesantren," kata Panji Gumilang.