JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus Darel anak hilang di Subang mendapat perhatian ekstra dari Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Bocah berusia 3,5 tahun bernama lengkap Darrel Gaisan Rafasa itu diketahui hilang misterius sejak 24 April 2023 usai tiba mudik dari Jakarta, di Kampung Cikaso, Desa Kalijati Timur, Kabupaten Subang.
Mantan Bupati Purwakarta itu dalam saluran Youtube-nya sangat aktif mengikuti setiap perkembangannya teka-teki Darel anak hilang di Subang.
Dia bahkan terus membuat konten dari peristiwa itu, sampai mewawancarai banyak pihak, hingga yang punya kekuatan supranatural untuk mencoba membongkar tabir kasus Darel anak hilang di Subang.
Menurut Dedi, semua pihak tak boleh memiliki asumsi dan spekulasi yang belum tentu memiliki dasar dan pijakan yang kuat.
Maka itu, dia mengajak semua pihak agar tak menuduh siapapun dalam kasus ini. Apalagi berbagai perangkat, baik aparat hingga BPBD dan Tagana ikut terjun membantu pencarian.
Belakangan, publik memang curiga dengan sejumlah pihak atas kasus ini. Karena ditemukan sejumlah kejanggalan-kejanggalan.
"Tak boleh nuduh-nuduh pihak tertentu. Sebab kita punya cara pandang masing-masing. Sekarang muaranya ke mana? Kita ikuti saja, karena tiap hari disajikan banyak hal agar semuanya bisa obyektif menilai. Muaranya cuma satu, anak itu harus ada lagi," kata Dedi disitat Senin 8 Mei 2023.
Karena bocah itu diharap harus ada lagi, maka Dedi meminta semua pihak bersabar. Karena segala spekulasi apapun akan terjawab ketika sang anak telah kembali.
"Sebab selama anaknya tak terlihat kita enggak bisa menjawab semua. Apakah jatuh kebawa arus karena masuk ke parit, karena diculik, atau karena tersesat, atau disesatkan, karena anaknya kan di bawah umur, atau tak kenal lingkungan sekitar, atau faktor lain di luar nalar manusia, wewe gombel, kelong, jurig, saya tak memiliki pemahaman yang cukup soal itu," kata Dedi.
Namun dari kacamata logika, hal berbau mistis seperti jurig dan sebagainya tak dianggap olehnya. Karena peristiwa Darel anak hilang di Subang itu terjadi pada siang hari.
"Masa jurig menampakkan diri di siang hari. Atau anak itu ada faktor lain yang tak bisa saya ungkapkan," katanya.
Pandangannya kemudian mengarah ke sejumlah sosok di kasus tersebut. Dia mengaku tak habis pikir, karena banyak dari mereka jadi tak beraktivitas seperti sedia kala sambil menunggu proses pencarian.
"Saya tertarik banget sama pamannya, adik mamanya, dia tukang cilor. Karena masalah ini jadi tak kerja. Kita jadi berpikir bagaimana dia dapat beras tiap hari."
"Ada anak berhenti kerja untuk ini, yang biasa obati bapaknya, hari ini dia cari kerjaan, dan akan saya fasilitasi," kata Dedi.
"Ada anak berteriak-teriak kesurupan, secara rasional akhirnya saya coba menyadarkan dia kembali, ternyata dia yatim terusir dari sekolah. Intinya setiap peristiwa pasti ada hikmahnya," kata Dedi lagi.
Bagi Dedi, kemunculan dia di kasus Darel anak hilang di Subang cuma satu. Ingin membantu menemukan kembali bocah tersebut. Dan di saluran Youtube-nya, dia coba memberikan ruang bagi siapapun untuk berpartisipasi dengan cara apapun agar kasus ini cepat terungkap. "Agar anak ini segera kembali ditemukan dan segera ada."