ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pakar Teknik Kimia yang memimpin langsung penelitian nuklir Universitas Columbia di Kepulauan Marshall Islands Ivana Nikolic Hughes menilai fenomena dukungan ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia menuturkan,“Dalam hal skala cakupannya, pernyataan ini belum pernah terjadi sebelumnya.”
Amerika Serikat telah melakukan 67 kali uji coba nuklir antara tahun 1946 - 1958. Ivana Nikolic Hughes mengatakan lebih dari 60 tahun kemudian tim risetnya masih menemukan unsur radioaktif dalam kelapa di Amerika.
“Radiasi itu masih ada. Saya kira pelajaran pentingnya adalah tidak ada uji coba atau penggunaan bahan radioaktif yang aman,” kata Ivana Nikolic Hughes.
Forum Negara-Negara Kepulauan Pasifik pada bulan Februari lalu bertemu dengan TEPCO. Mereka menuntut tambahan kajian tentang proses dekontaminasi guna memastikan negara-negara anggotanya bahwa pembuangan air limbah olahan itu tidak akan meracuni perairan atau satwa liar.
“Pembuangan air limbah olahan itu harus aman. Tidak boleh menimbulkan dampak sebaliknya pada kehidupan orang-orang di sini,” ujar Teburoro Tito.
TEPCO sejauh ini telah menangguhkan pembuangan air limbah nuklir olahan dan memberi lebih banyak waktu bagi mereka yang menentang untuk mencari opsi lain.
Ivana Nikolic Hughes mengatakan sedianya salah satu alternatifnya adalah menemukan tangki penyimpanan tambahan untuk menampung air limbah nuklir hingga isotop radioaktif itu terurai lebih lanjut. ***
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT