POSKOTA.CO.ID - Memberi label Dalai Lama dengan segala macam nama itu tindakan tidak adil. Hal tersebut benar-benar melukai perasaan semua pengikutnya.
Pernyataan ini datang dari Kepala Pemerintahan Pusat Tibet di pengasingan, Penpa Tsering, pada Kamis (13/4/2023) seperti dikutip dari Reuters.
Dia membela Dalai Lama atas rekaman video yang menunjukkan Dalai Lama meminta seorang anak laki-laki menghisap lidahnya. Dia mengatakan bahwa kejadian tersebut justru menunjukkan sisi lugu dan penuh kasih sayang pemimpin spiritual negara itu.
Peraih Nobel perdamaian itu meminta maaf setelah rekaman dari acara publik, menunjukkan dia tampaknya memberikan kecupan pada bocah itu, menjadi viral. Video itu menimbulkan kecaman di sejumlah platform media sosial di mana para pengguna internet menyebutkan perilaku Dalai Lama tersebut merupakan bentuk pelecehan.
"Sikap kakek berusia 87 tahun yang polos dan penuh kasih sayang dalam video rekaman itu telah disalahartikan,” ucap Penpa Tsering di New Delhi.
Dia menyebutkan kehidupan selibat dan latihan spiritual telah membawa Dalai Lama melampaui kesenangan indrawi.
Klip video yang diambil pada Februari dan diedarkan bulan ini dilihat lebih dari satu juta kali di Twitter.
Penpa Tsering mengatakan penyelidikan menunjukkan sumber pro Tiongkok terlibat dalam membuatnya menjadi viral.
“Sudut politik dari insiden ini tidak dapat diabaikan,” imbuh Penpa Tsering.
Dalai Lama melarikan diri ke India setelah kegagalan pemberontakan melawan pemerintahan Tiongkok di Tibet. Militer Tiongkok berbaris masuk dan mengambil kendali wilayah tersebut pada 1951.
Dia bekerja selama beberapa dekade untuk mendapatkan dukungan dunia terkait otonomi linguistik dan budaya di tanah airnya yang terpencil dan bergunung-gunung yang terletak di antara India dan Tiongkok.
Beijing menuduhnya mengobarkan separatisme.
Pemerintahan Tibet di pengasingan yang mewakili sekitar 100.000 warga Tibet yang tinggal di sekitar 30 negara tak diakui Tiongkok. ***