ADVERTISEMENT
Kamis, 30 Maret 2023 16:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Polisi mengatakan ada lebih sedikit pembunuhan terhadap tersangka narkoba di bawah pemerintahan Marcos.
Tetapi kelompok-kelompok HAM masih menyatakan kecemasan atas pembunuhan yang terus berlanjut di bawah tindakan keras pemerintah dan meminta Marcos untuk bekerja sama dengan ICC dalam menyelidiki pembunuhan yang terjadi ketika Rodrigo Duterte menjadi Presiden dan Wali Kota Davao Filipina Selatan.
Ferdinand Marcos Jr. mengatakan pada Selasa bahwa pemerintahannya akan memutuskan kontak dengan pengadilan yang berbasis di Den Haag itu usai ICC menolak seruan pemerintah Filipina untuk berhenti menyelidiki pembunuhan era Rodrigo Duterte.
“Itu mengakhiri semua keterlibatan kami dengan ICC karena kami tidak bisa lagi mengajukan banding,” ucap Ferdinand Marcos Jr. kepada wartawan saat dimintai komentar atas keputusan majelis banding ICC.
“Pada titik ini kami pada dasarnya melepaskan diri dari kontak apa pun, dari komunikasi apa pun, dengan ICC.”
Rodrigo Duterte ketika masih menjadi Presiden menarik Filipina dari perjanjian pendirian ICC pada 2019 setelah pengadilan itu meluncurkan pemeriksaan awal atas ribuan pembunuhan di bawah tindakan keras anti narkoba. ***
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT