ADVERTISEMENT

Kerap Bikin Masalah Tikus Tak Disukai Rakyat

Senin, 27 Maret 2023 08:00 WIB

Share
Ilustrasi Tikus. (Poskota/Arif Setiadi)
Ilustrasi Tikus. (Poskota/Arif Setiadi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Yahya Abdul Hakim, Wartawan Poskota

Di dalam kehidupan manusia sehari hari keberadaan hewan tikus nyaris tak ada manfaatnya, bahkan cenderung menjadi penyebab persoalan.

Dengan ukurannya yang beragam dari kecil hingga besar hewan ini seringkali membuat repot penghuni rumah.  

Saat hidup tikus seringkali membuat masalah di dalam rumah dengan segala aktivitasnya, menyelinap masuk ke sela atau celah rumah untuk mengerat atau sekedar berdiam di celah tersebut.

Hewan ini juga hobi atau doyan memakan segala yang ditemui di dalam rumah termasuk kabel listrik dan benda padat lain yang rusak akibat eratannya.

Ketika tak bernyawa hewan ini juga mengusik kenyamanan penghuni rumah lantaran menimbulkan aromanya yang busuk.

Oleh sebab itu nyaris bagi kehidupan manusia tikus sungguh tak berguna.

Tikus juga termasuk hewan yang gesit dan lincah sehingga sulit untuk ditangkap.

Perangkap yang dipasang pun kerap tak membuahkan hasil lantaran aksi gesit sang tikus.

Populasi hewan ini disinyalir semakin banyak mengingat hewan predator seperti ular dan biawak juga minim jumlahnya lantaran habitatnya yang kian berkurang dan banyak diburu manusia.

Melihat fakta negatif dari tikus yang banyak merugikan manusia itu tak heran kalau banyak kalangan dari DPR memprotes animasi yang dirilis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dengan memunculkan animasi kritik hewan tikus berkepala Ketua DPR/MPR RI Puan Maharani.

Kritikan bertajuk "Dewan Perampok Rakyat" itu berupa video yang menampilkan atap berwarna hijau Gedung DPR yang ikonik.

Dalam video tersebut, tampak Gedung DPR terbelah menjadi dua dan diikuti oleh kemunculan dua tikus berwarna hitam dan cokelat.

Sesaat kemudian, muncul wajah Ketua DPR RI Puan Maharani yang tersenyum dengan tubuh berbentuk tikus.

"Kami tidak butuh Dewan Perampok Rakyat #LAWANPERPPUCIPTAKERJA," bunyi tulisan dalam video animasi itu.

Kecaman pun dikeluarkan sejumlah politikus kepada BEM UI terkait animasi tersebut.

Mereka menyesalkan tindakan BEM UI yang dianggap menyerang pribadi Puan Maharani.

Menurutnya aksi itu dinilai bukanlah kritik atas kinerja DPR secara kelembagaan, melainkan bentuk framing negatif dan pembunuhan karakter terhadap individu.

Kecaman atas bentuk kritik BEM UI yang secara tidak langsung mempresentasikannya dengan hewan pengerat itu juga dinilai wajar mengingat sekali lagi tikus merupakan hewan rakus pemakan segala yang kerap menimbulkan masalah dan banyak tidak disukai manusia (rakyat). (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT