ADVERTISEMENT

BEM dan Warga Deklarasi Antihoax

Kamis, 19 April 2018 11:27 WIB

Share
BEM dan Warga Deklarasi Antihoax

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Sebanyak 21 perwakilan elemen warga menggelar acara Rembuk Nasional Forum Sahabat Polisi Bersama Ormas dan BEM sekaligus mendeklarasikan gerakan anti radikalisme, hoax dan tolak serta tidak menyebarkan berita bohong, di Hotel Grand Menteng Matraman, Jakarta. Dalam deklarasi anti hoax ini, dihadiri langsung Direktur Bidang Politik Baintelkam Mabes Polri, Brigjen. Pol. Drs. Nana Sudjana. Deklarasi yang di inisiasi oleh Dewan Pimpinan Nasional Sahabat Polisi dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Sahabat Polisi serta diikuti sejumlah BEM dan Ormas yang hadir. Diantaranya Badko HMI Jabodetabek, PN GMII, HMMI, DPP IPI, UIN Jakarta, UIA, Betawi Bangkit, Univ. Sahid Jakarta, STEBank Jakarta dan beberapa tokoh masyarakat. Usai membacakan pernyataan deklarasi kemudian dilanjutkan dengan dialog guna memberikan pencerahan kepada peserta dalam upaya menangkal hoax dan ujaran kebencian yang kini berkembang di masyarakat. Dalam deklarasi tersebut ada lima poin sebagai pernyataan bersama. Diantaranya mengajak masyarakat untuk melawan radikalisme, hoax dan dan ujaran kebencian. Kemudian mendukung Polri dalam penegakan hukum, terhadap penyebar fitnah, ujaran kebencian dan penyebar berita hoax serta menolak segala bentuk provokasi isu SARA dan perbuatan adu domba yang dapat memecah belah NKRI Direktur Politik Baintelkam Mabes Polri Brigjen. Pol. Drs. Nana Sudjana dalam sambutannya mengatakan, hoax atau berita bohong saat ini sangat mudah di dapatkan, yakni melalui media sosial (medsos). Berita yang disajikan sepintas benar, bahkan penyebar berita tak segan-segan menyampaikan data dan fakta. Tapi data dan fakta yang disajikan harus diwaspadai. "Hoax ini isinya ujaran kebencian atau permusuhan atau menjelekkan seseorang. Siapa saja yang menerima berita, apalagi sumbernya tidak jelas, saya berpesan kepada masyarakat agar tidak langsung percaya, apalagi langsung membagikannya," ungkapnya, Kamis (19/4/2018). Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Sahabat Polisi (DPN SP) Fonda Tangguh meminta kepada masyarakat agar bersama-sama melawan hoax dan ujaran kebencian karena dapat mengancam keutuhan bangsa. Selain itu dia juga menghimbau agar masyarakat selektif dalam menerima berita, apakah berita atau informasi yang disampaikan benar atau salah. "Setiap informasi atau berita yang belum tentu kebenarannya akan menimbulkan persoalan, seperti intelorensi, konflik, perselisihan dan perpecahan dalam waktu singkat," tutupnya. (rizal/sir)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT