Sekretaris Jenderal PBB: Konsumsi Berlebihan Kuras Air Dunia

Kamis, 23 Maret 2023 19:30 WIB

Share
Perempuan dan anak-anaknya membersihkan piring di samping sampah plastik di tepi Sungai Nil di Kairo Mesir.
Perempuan dan anak-anaknya membersihkan piring di samping sampah plastik di tepi Sungai Nil di Kairo Mesir.

POSKOTA.CO.ID - Seperempat populasi dunia bergantung pada air minum yang tidak terjamin kebersihannya.

Sementara setengahnya kekurangan air untuk sanitasi mendasar.

Hampir tiga perempat bencana baru-baru ini terkait dengan air.

“Kita menguras sumber kehidupan manusia melalui konsumsi air yang berlebihan dan penggunaan yang tidak berkelanjutan dan menguapkannya melalui pemanasan global,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Memastikan akses ke air minum bersih dan sanitasi adalah bagian dari daftar 17 hal yang harus dilakukan PBB untuk pembangunan berkelanjutan, di samping mengakhiri kelaparan dan kemiskinan, mencapai kesetaraan gender, dan mengambil tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.

Konferensi tiga hari yang dimulai Rabu (22/3/2023) di New York Amerika Serikat tidak dimaksudkan untuk menghasilkan kesepakatan yang mengikat seperti pertemuan iklim di Paris pada tahun 2015 atau perlindungan alam di Montreal pada tahun 2022.

Namun Antonio Guterres mengatakan peristiwa ini harus “menghasilkan Agenda Aksi Air yang berani yang selayaknya memberikan komitmen pada sumber kehidupan dunia ini.”

Agenda tersebut bertujuan untuk membangun komitmen sukarela dari negara-negara dan perwakilan sektor serta menciptakan momentum politik.

“Pemerintah-pemerintah harus mengembangkan dan menerapkan rencana yang memastikan akses air secara adil bagi semua orang sambil melestarikan sumber daya yang berharga ini. Saya juga menyerukan kepada negara-negara untuk bekerja sama lintas batas untuk bersama-sama mengelola air,” ujar Antonio Guterres.

Paus Fransiskus untuk menandai Hari Air Internasional pada hari Rabu mengimbau agar pemborosan dan penyalahgunaan air tidak dilakukan.

Halaman
Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar