ADVERTISEMENT
Jumat, 10 Maret 2023 18:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Taliban melarang pendidikan universitas bagi perempuan karena beberapa mata kuliah tidak sejalan dengan nilai-nilai Afghanistan dan Islam.
“Mengurung setengah dari populasi negara di rumah mereka adalah salah satu krisis kemanusiaan dan ekonomi terbesar di dunia. Ini adalah tindakan kolosal yang merugikan diri sendiri secara nasional,” tutur Roza Otunbayeva.
“Ini tidak hanya akan menjerumuskan perempuan dan anak perempuan, tetapi semua warga Afghanistan, dalam kemiskinan dan ketergantungan pada bantuan hingga generasi-generasi mendatang,” katanya. “Ini akan semakin mengisolasi Afghanistan dari warganya sendiri dan dari seluruh dunia.”
Misi PBB untuk Afghanistan mengatakan telah mencatat aliran dekrit dan tindakan diskriminatif yang hampir konstan terhadap perempuan sejak pengambilalihan Taliban.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu Rabu malam dengan Roza Otunbayeva dan perwakilan-perwakilan perempuan dari kelompok-kelompok masyarakat sipil Afghanistan.
Sebanyak 11,6 juta perempuan dan anak perempuan Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan menurut pernyataan PBB. Tetapi Taliban malah semakin mengganggu upaya bantuan internasional melalui larangan perempuan bekerja untuk lembaga swadaya masyarakat. ***
(Associated Press)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT