JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli, menyoroti tindak lanjut pihak kepolisian terhadap perempuan bernama Agnes Gracia Haryanto (A) yang diduga berada di lokasi kejadian pengeroyokan David.
Dalam hal ini, Guntur Romli mengkritik keras Polres Metro Jakarta Selatan sebab terkesan melindungi A dalam kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo.
Melalui cuitan di laman media sosial Twitter miliknya, Guntur Romli mengunggah sebuah gambar berisi analisis video penganiayaan Mario Dandy kepada anak pengurus pusat GP Ansor, David Ozora, yang terjadi pada Senin (20/2/2023) lalu.
Dalam gambar itu, dijelaskan bahwa Mario Dandy memakai sepatu berwarna hitam saat kejadian, sedangkan rekannya yang bernama Shane (SLRL) diduga memakai sepatu dengan sol berwarna putih.
Dandy dan Shane dianggap ada di dalam video itu sehingga penganiayaan tersebut diduga direkam oleh A. Dalam foto itu sendiri terdapat narasi yang tertulis, “Kedua tersangka ada di dalam rekaman, lalu siapa yang pegang kamera? Apakah Agnes? Proses hukum semua pelaku!”
Dengan analisis tersebut, Guntur Romli pun menyebut bahwa Polres Jaksel terkesan melindungi A. Bahkan, pihak mereka seolah berperan sebagai juru bicara yang berusaha menjelaskan posisi A dalam peristiwa itu.
Apalagi, A sejak awal disebut sebagai pemicu insiden penganiayaan, tapi hingga kini belum dijadikan tersangka.
"Ada yg menganalisis video rekaman, yg menunjukkan bukan Shane (SLRL) yg merekam kejadian itu. Kok Polres Jaksel terkesan melindungi A? Malah terkesan jd Jubir A? Ada apa?" tulisnya dalam akun @GunturRomli, dikutip Senin (27/02/2023).
“Ingat ya mobil Rubicon itu sempat menghilang dr Polsek, trus balik lg dgn ganti plat,” tutupnya menegaskan.
Adapun sorotan Guntur Romli itu sebagai tanggapan atas pernyataan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, yang menyinggung soal isu bahwa A selfie di atas tubuh David yang sudah tak berdaya akibat dianiaya Mario Dandy.
Menurut Ade, momen tersebut terjadi saat A berusaha untuk menolong David, tapi justru didokumentasikan oleh Shane.
“Anak saksi AG di kanan mobil menyampaikan kepada tersangka MDS dan anak korban agar menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik. Kemudian, dari saksi Saudari N yang menolong korban, Saudari N menyampaikan kepada anak saksi AG untuk meletakkan kepala anak korban ke pangkuannya, ke pangkuan anak saksi AG, dalam rangka pertolongan,” ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (24/2/2023) lalu.
“Karena saksi N ibu dari anak korban itu meminta tolong ke anak saksi AG supaya aliran darahnya nggak masuk ke hidung. Nah, saat itulah kegiatan itu semua, rangkaian peristiwa itu didokumentasikan oleh Tersangka S menggunakan handphone milik Tersangka MD," lanjutnya.
Netizen yang melihat cuitan Guntur Romli kemudian ikut berkomentar, salah satunya pengguna akun @YM_friend**** yang menjelaskan kalau Shane tertangkap kamera di tengah penganiayaan.
Dalam proses tersebut, ada guncangan di kamera. Oleh karena itu, ia menduga kalau di awal memang Shane yang memegang, tapi saat ia ingin menghentikan Dandy, kamera itu dipegang oleh orang lain.
“Coba perhatikan saat sepatu lis putih (shane) masuk ke frame kamera, disitu terjadi "goncangan" pada hp. Menurut gw mmg dr awal shane yg pegang hp/kamera, kemudian handover ke org 'lain',” jelasnya.(*)