SWEDIA, POSKOTA.CO.ID - Kekerasan antar geng terus terjadi. Dari pengeboman hingga penembakan.
Sebanyak empat penembakan dan tiga pengeboman yang terjadi di ibu kota Swedia menurut laporan AFP pada Jumat (20/1/2023).
Keseluruhannya ada 21 insiden dengan 2 orang tewas sejak 25 Desember.
Polisi telah mengerahkan personel khusus untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi. Kekerasan tersebut melibatkan geng-geng di Swedia.
Banyak dari mereka yang masih remaja. Perang antar geng tersebut didasari balas dendam pribadi hingga peredaran narkotika.
"Apa yang kita alami saat ini bukanlah satu konflik tetapi beberapa konflik yang terjadi pada waktu yang bersamaan," kata Kepala Polisi Sementara Stockholm Mattias Andersson.
Dia melanjutkan,"Ini adalah serangan tidak bermoral yang mempengaruhi tidak hanya mereka yang menjadi sasaran tetapi juga penduduk di daerah itu dan itu sama sekali tidak dapat diterima.”
"Prioritas utama kami di wilayah Stockholm adalah memutus siklus kekerasan ini. Tidak ada yang lebih penting dari itu sekarang," tambahnya.
Pihak berwenang telah berjuang selama bertahun-tahun untuk meredam kekerasan antar geng di Swedia.
Geng-geng tesebut merekrut sejumlah remaja untuk beraksi. Karena risiko hukuman yang lebih pendek jika tertangkap.
Mattias Andersson menyebutkan 300 senjata terkait kekerasan geng disita tahun lalu. Termasuk 42 senjata otomatis serta beberapa ton narkotika dan banyak bahan peledak.
Setengah dari tersangka kejahatan geng berusia di bawah 18 tahun dan 75 persen di bawah usia 20 tahun.
"Banyak dari mereka dipaksa untuk melakukan kejahatan dan diancam dengan nyawa mereka jika tidak melakukannya," terang Komandan Polisi Stockholm Hanna Paradis. ***