SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik, Adib Miftahul menilai penggunaan sistem proporsional tertutup di Pemilu 2024 hanya akan menyuburkan dinasti politik.
Alasannya, partai memiliki kekuatan penuh dalam menentukan orang yang bakal ditunjukan menjabat pejabat negara. Sehingga istilah suara rakyat suara tuhan akan dikebiri.
"Suara rakyat suara tuhan bisa dikebiri oleh internal partai politik. Pada akhirnya kekhawatiran kita semakin menyuburkan oligarki politik, dinasti politik, ini rakyat yang tidak bisa melawan," katanya saat dihubungi, Senin (9/1/2023).
Ia menegaskan tidak akan ada garansi politik uang akan lenyap saat diterapkannya proporsional tertutup. Justru orang yang memiliki isi tas lebih dan punya pengaruh, berpotensi membuka praktik di dalam partai.
"Siapa yang menggaransi proporsional tertutup tidak ada politik uang. Proporsional tertutup semakin melegalkan isi tas. Karena praktik yang tahu internal partai," tegasnya.
Sehingga praktik-praktik itu akan subur karena yang dipilih bukan berasal dari suara rakyat.
"Dinasti politik subur karena orang yang dipilih belum tentu selera rakyat, karena dipilih partai. Ketika mereka bisa membawa pundi angka kepada partai dan punya pengaruh di partai, dialah yang akan menang," jelasnya.
Ia menerangkan sistem proporsional terbuka dan proporsional tertutup tidak ideal dengan sistem politik di Indonesia. Kendati sistem proporsional terbuka lebih banyak keunggulan dibandingkan tertutup.
"Saya melihat proporsional terbuka masih banyak keunggulan dibanding proporsional tertutup," terangnya. (Bilal)