ADVERTISEMENT

Muhammadiyah Dukung Pileg dengan Proporsional Tertutup, Bisa Kurangi Kanibalisme Politik

Kamis, 5 Januari 2023 06:30 WIB

Share
ekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. (ist)
ekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menegaskan,  pihaknya mendukung pemilihan legislatif dengan sistem proporsional tertutup atau terbuka terbatas. 

Sebab katanya,  usulan Muhamadiyah tersebut  sejak Pemilu 2014 dan telah sesuai dengan amanah Muktamar ke-48. Sebab, Muhammadiyah menilai sistem proporsional terbuka yang diterapkan saat ini mengandung sejumlah masalah.

Sistem proporsional tertutup adalah penentuan calon legislatif yang terpilih bukan atas dasar suara yang diperolehnya. Akan tetapi, mengacu pada dasar perolehan suara partai politik.

Dengan kata lain, dalam sistem proporsional tertutup, pemilih hanya mencoblos partai politik. Partai yang kelak berwenang menentukan anggota dewan yang berhak duduk di parlemen mewakili suatu daerah pemilihan.

Mu’ti menjelaskan bahwa Pemilu dengan sistem proporsional tertutup atau terbuka terbatas bisa mengurangi kanibalisme politik atau saling jegal antarcalon. Hal ini tentu saja dapat meredam nafsu kampanye hitam.

“Harapan kami dengan perubahan sistem itu, pertama bisa dikurangi kanibalisme politik di mana sesama calon itu saling menjegal satu sama lain, yang itu berpotensi menimbulkan polarisasi politik,” kata Mu’ti kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, kemarin.

Selain itu, sebab sistem proporsional tertutup akan mampu menutup rapat-rapat timbulnya fenomena pemilihan caleg berdasarkan popularitas, bukan kapabilitas.

Artinya, sistem ini dapat mengurangi populisme politik, yaitu pemilihan tidak lagi berdasarkan efek ekor jas dari popularitas caleg di lapangan, melainkan kualitas partai politik secara umum.

Persoalan ini kemudian berkelindan dengan terbukanya celah politik uang untuk mendongkrak raihan suara di lapangan.

“Sistem proporsional tertutup atau terbuka terbatas dapat  mengurangi money politic, karena kemudian muncul siapa yang punya kekuatan kapital yang paling kuat itu juga menjadi masalah yang menimbulkan money politic,” ucap Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT