ADVERTISEMENT

Obrolan warteg: Politik dinasti, ‘nggak ngaruh..’

Senin, 13 November 2023 05:23 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Masyarakat tidak terlalu ambil pusing dengan isu politik dinasti. Hasil survei memberi gambaran bahwa masyarakat, setidaknya responden yang disurvei mewakili persepsi publik, mengatakan tidak mengkhawatirkan. Mayoritas responden mengatakan biasa saja.

Dua kali survei dilakukan soal isu dinasti, hasilnya sami mawon alias sama saja. Bahkan, pada survei kedua yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 27 Oktober -1 November 2023, yang menjawab biasa saja, tidak mengkhawatirkan jumlahnya kian membesar, jika dibandingkan pada survei pertama pada 16-20 Oktober 2023.

“Boleh jadi makin ke sini, isu politik dinasti semakin dianggap biasa saja, tidak ngaruh,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Iya bisa saja. Lazimnya isu akan menarik perhatian publik jika masih baru, seiring berjalannya waktu, isu akan meredup, masyarakat menjadi terbiasa. Masyarakat akan tergoda membahasnya, begitu muncul isu baru,” kata mas Bro.

“Artinya kalau survei soal dinasti politik digelar lagi, bulan depan misalnya, masyarakat semakin tidak ambil pusing seiring dengan meredupnya isu itu sendiri,” tambah Yudi.

“Ini sejalan dengan hasil survei, yang menyebutkan bahwa responden yang mengkhawatirkan politik dinasti trennya menurun. Yang sebelumnya  mengkhawatirkan, berubah menjadi tidak mengkhawatirkan ,” kata mas Bro.

“Sepertinya masyarakat sudah melirik kepada janji politik masing – masing paslon yang sudah mulai ditebar dalam berbagai kesempatan, “ kata Yudi.

“Betul juga dalam berbagai acara, baik di forum resmi maupun saat menyapa warga, masing – masing paslon capres – cawapres sudah mengungkapkan program dan gagasan,” jelas Heri.

“Ada yang hendak menaikkan gaji guru, meningkatkan pemberantasan korupsi dan penegakan hukum dan masih banyak lagi,” urai Yudi.

“Paslon sepertinya lebih berkepentingan mengenalkan program kerja yang hendak dilakukan kepada publik, ketimbang sibuk mengurusi politik dinasti,” kata Heri.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Fernando Toga
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT