ADVERTISEMENT

Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga, Tokoh PKS HNW Beberkan Model Dakwah Sang Wali yang Sinergikan Budaya Jawa

Minggu, 27 November 2022 12:37 WIB

Share
Tokoh senior PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) saat ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak, Jumat (25/11). (Foto: ist)
Tokoh senior PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) saat ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak, Jumat (25/11). (Foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEMAK, POSKOTA.CO.ID  - Tokoh senior PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengadakan ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Jumat (25/11/2022).

Terkait dengan ziarah ke makam Sunan Kalijaga itu, HNW yang juga Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS itu mengajak semua elemen bangsa meneladani dakwah salah satu Walisanga itu.

Khususnya perjuangan penulis tembang Lir Ilir itu menjaga kerukunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu menambahkan, momen ziarah merupakan bentuk cinta anak bangsa kepada pendahulunya. Tak terkecuali dalam upaya meneguhkan wajah Islam Rahmatan Lil 'Alamin. 

"Ziarah ini sebagai bentuk bakti dan cinta  anak bangsa kepada para pendahulu. Yang terpenting,  mengingat juga upaya Sunan Kalijaga menunjukkan Islam sebagai agama rahmatan lil'alamin. Yakni agama yang mengajarkan kedamaian dan kasih sayang," terangnya.

HNW membeberkan model dakwah Sang Wali yang mensinergikan budaya Jawa untuk menyentuh warga Tanah Jawa di zaman dulu.

Bermediakan wayang, gamelan, dan budaya tradisional seperti Grebeg dan Sekaten, Sunan Kalijaga berhasil mengajarkan Islam tanpa menghilangkan kultur budaya, yang melekat pada masyarakat Jawa ketika itu.

"Ziarah ini sebagai bentuk bakti dan cinta  anak bangsa kepada para pendahulu. Yang terpenting,  mengingat juga upaya Sunan Kalijaga menunjukkan Islam sebagai agama rahmatan lil'alamin. Yakni agama yang mengajarkan kedamaian dan kasih sayang," terangnya. 

Menurut dia, bermediakan wayang, gamelan, dan budaya tradisional seperti Grebeg dan Sekaten, Sunan Kalijaga berhasil mengajarkan Islam tanpa menghilangkan kultur budaya, yang melekat pada masyarakat Jawa ketika itu.

"Wayang saat itu menjadi pertunjukkan seni paling digemari masyarakat. Oleh Sunan Kalijaga dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah. Inilah wujud dari keimanan dan kecerdasan Sunan Kalijaga dalam berdakwah," imbuh HNW. 

HNW menegaskan, pada saat sama dia juga menekankan kepada  seluruh kader PKS,  agar menjadikan Sunan Kalijaga sebagai suri tauladan.

Terutama terkait model dakwah Sunan Kalijaga dalam menyinergikan komitmen keagamaan dengan kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia. Khususnya lagi, kehidupan penduduk Jawa yang berbudaya.

"Dari spirit ini, mari kita semua para kader agar terus berkhidmat. Dengan tak lupa menunjukkan wajah PKS sebagai Partai Islam Rahmatan lil'alamin," imbaunya.

Hal sama disampaikan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah Muh Haris. Disampaikan, hingga kini Islam  hadir melalui akomodasi budaya yang dilakukan oleh para pendahulu. 

"Islam yang sampai kepada kita saat ini hadir melalui akomodasi budaya yang dilakukan oleh para ulama pendahulu," ujarnya.

Menurut mantan Wakil Walikota Salatiga itu, PKS harus bisa menyesuaikan diri dengan budaya dan tidak bisa meninggalkan budaya masyarakatnya.

Maka makna rahmatan lil alamin ini harus diteguhkan oleh setiap anggota PKS Jawa Tengah.
"Kader-kader PKS  harus bisa memberikan manfaat kepada siapapun yang tinggal bersama mereka," tuturnya.

Selain berziarah, di Demak HNW juga berdialog dengan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh kebangsaan. Selanjutnya beserta rombongan dia bertolak ke Kudus mengunjungi Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Darunnuroin, silaturahim dengan tokoh setempat, serta memberikan semangat kepada para santri.  

Kegiatan ziarah dan kunjungan ke pesantren tersebut merupakan bagian program HNW menyapa Jateng. Di dalamnya pria asal Prambanan itu diagendakan menyapa berbagai komponen masyarakat maupun kebangsaan di Jateng. (*)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT