Jokowi Minta Menterinya Setop Bicarakan Penundaan Pemilu, HNW: Yang Langgar Harus Diberi Sanksi

Jumat, 8 April 2022 08:35 WIB

Share
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. (Sumber: Antara).
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. (Sumber: Antara).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid atau HNW meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih tegas dalam merespons sejumlah menteri yang berperan menghembuskan wacana penundaan pemilu.

Dia menilai teguran Jokowi terhadap menteri-menterinya yang aktif menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden adalah langkah baik. Namun hal itu belum cukup tanpa dibarengi sanksi yang tegas.

“Pernyataan Presiden @jokowi larang para Menteri bicara penundaan (Pemilu) atau perpanjangan (masajabatan Presiden) itu baik. Tapi lebih baik lagi kalau ada langkah nyata; ditaatinya larangan itu, dan bila ada yang melanggar dengan dalih apapun, diberi sanksi. Sebagai Bukti Keseriusan, PKS Minta @jokowi Berani Beri Sanksi Thd Menteri-menteri,” kata HNW lewat akun twitternya, dikutip Jumat (8/4/2022). 

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengungkapkan salah satu menteri Jokowi yang harus diberi sanksi adalah Luhut Binsar Panjaitan. Tak pelak lagi, nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia ini sering kali muncul dalam isu perpanjangan masa jabatan presiden. 

Luhut bahkan disebut-sebut sebagai dalang di balik isu ini. Terbaru, dia disebut menggerakkan Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) untuk mendeklarasikan dukungan Jokowi tiga periode.

“Termasuk Thd Menko Marves LBP, Jika Tak Laksanakan Arahan Presiden Dg Tetap Ngotot Suarakan Tunda Pemilu Atau Perpanjang Masa Jabatan Presiden,” kata HNW.

Jokowi sebelumnya melarang menteri bicara penundaan pemilu dan jabatan presiden 3 periode itu disampaikan dalam Sidang Rapat Paripurna di Istana Negara yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Jokowi meminta para menteri fokus pada tanggung jawab masing-masing sebagai menteri.

“Fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi,” katanya.(*)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar