ADVERTISEMENT
Sabtu, 26 November 2022 09:34 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seakan Jokowi punya hak veto pada koalisi ini. Waduh. Jadi, kalau sampai sekarang belum dekalarsi capres-cawapres, apakah kena veto Jokowi? Lantas jadinya koalisi PKB dan Gerindra terancam bubar? Terlebih ada faktor wacana Ganjar jadi Cawapres. Ah, nggladrah. Tapi, kok sepertinya iya.
Yang jelas, jadinya, ya cuma masih sebatas deklarasi koalisi. PKB dan Gerindra. Koalisi udah fix jadi, tapi deklarasi capresnya? Masih menunggu. Orang awam di desa bilang: Oh, masih menunggu dhawuh, nunggu wisik (menunggu perintah, menunggu bisikan).
Tapi, dugaan orang selevel kuliahanya itu tadi, ada semacam hak veto Jokowi, padahal sama sekali tidak punya kaitan struktur. Yang begini juga terjadi pada KIB, Koalisi Indonesia Bersatu. Menunggu, manut apa kata Jokowi.
Tapi bisik-bisik, ada suara, faksi lain di Golkar tak terima kalau Airlangga Hartarto yang sudah dicapreskan oleh Munas Partai Golkar, kena veto Jokowi. Enak aja hasil Munas diveto.
Mungkin itu sebabnya, deklarasi capres KIB belum juga dilakukan, meski Jokowi sudah bilang jangan lama-lama. Tapi, Golkar adalah partai berpengalaman. Permainan politik ahlinya. (winotoAnung)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT