ADVERTISEMENT

Negara Harus Memperkuat Bulog, Akmal Pasluddin: Tolak Impor Pangan Terutama Beras

Jumat, 18 November 2022 09:38 WIB

Share
Andi Akmal Pasluddin. (foto: poskota/rizal siregar)
Andi Akmal Pasluddin. (foto: poskota/rizal siregar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IV  DPR  Andi Akmal Pasluddin  meminta  Badan Pangan Nasional (BPN)  agar cadangan pangan pemerintah berupa beras minimal satu juta ton.

Akmal mempertanyakan presentasi Bapanas yang memaparkan neraca beras nasional surplus 6 juta ton.

"Mana Barangnya? Beras itu kalo ada 6 juta ton, mana data pembandingnya? Jangan beras yang beredar di masyarakat diklaim pemerintah,"  kata Akmal, Jumat (18/11/2022).

Politisi PKS ini juga mengapresiasi usulan kegiatan dan anggaran tahun 2023 mencapai 1,2 Triliun.

Akmal menyebut,  anggaran 2022 yang hanya 103 miliar tidak memadai dan membuat lembaga ini tidak dapat bergerak menjalankan fungsinya dengan baik, terutama menjalankan visi misi Bapanas.

Akmal mengatakan, agar Bapanas ini dapat sinergi dengan tiga kementerian. Ia merinci tiga kementerian itu adalah Kementerian perdagangan, kementerian pertanian dan kementerian BUMN. Akmal menegaskan, sinergi dan kolaborasi tiga kementerian inilah kunci bagi Bapanas dalam bekerja.

"Ketersediaan di Kementan, Importasi dan tataniaga pangan di kemendag, ID food dan Bulog ada di Kemen BUMN. Kepala Bapanas ini kuat karena undang-undang. Bisa komunikasi langsung dengan presiden bila ada hambatan dengan kementerian-kementerian ini," tegas Akmal.

Akmal menekankan,  agar Bulog memiliki stok beras. Ia mengingatkan, bahwa harga di pasar ini ditentukan oleh siapa yang punya barang termasuk beras. Ia meminta Bulog mesti dapat pengendali pasar untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Supaya stok itu ada, saya minta pemerintah itu jangan impor-impor lagi. Kita maksimalkan produksi dalam negeri. Negara harus memperkuat Bulog dan BUMN kita. Jangan sampai kita bicara di publik, perkuat ketahanan pangan, tapi anggaran pangan tidak memadai. Ini sama saja dengan munafik," tegasnya..

Akmal juga menantang pemerintah, dalam hal ini Bulog dan Bapanas, agar dapat menyerap beras dengan membeli dari masyarakat petani minimal 1 juta ton sebagai angka psikologis ada stok sebagai pengendali pasar.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT