Bodetabek - Polemik SDN Pocin 1, RK Gubernur Jawa Barat Klarifikasi pembangunan masjid dapat dipindah
Gubernur Ridwan Kamil, SDN Pocin 1, polemik, relokasi, relokasi SDN Pocin 1, pembangunan masjid,
Jika relokasi SDN Pocin 1 Kota Depok, masih menjadi polemik, Gubernur Ridwan Kamil memberikan klarifikasi, pembangunan masjid bisa dipindah,
Jika relokasi SDN Pocin 1 Kota Depok masih jadi polemik, Gubernur Ridwan Kamil memberikan klarifikasi bahwa pembangunan masjid bisa dipindah.
Jika relokasi SDN Pocin 1 Kota Depok masih jadi polemik, Gubernur Ridwan Kamil memberikan klarifikasi bahwa pembangunan masjid bisa dipindah.
DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Rencana relokasi SDN Pondok Cina (Pocin) 1, Kota Depok, masih terus menjadi polemik di masyarakat. Relokasi akan dilakukan oleh pihak Pemkot Depok karena sekolah itu berada di Jalan Margonda yang sangat ramai, sehingga membahayakan bagi para siswa.
Di tengah polemik, muncul berita, lahan SDN Pocin 1 setelah direlokasi akan dibangun masjid oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Desain masjid sudah jadi, namanya Masjid Jami Al Quddus.
Berhubung polemik belum kunjung usai, Gubernur Ridwan Kamil pun memberikan klarifikasi soal pembangunan mesjid tersebut. Menurutnya, kalau polemik relokasi SDN Pocin 1 Kota Depok masih menjadi polemik, maka Gubernur Ridwan Kamil memberikan klarifikasi bahwa pembangunan masjid bisa dipindah, bahkan dibatalkan.
"Jadi pemerintah Provinsi Jabar Kapasitasnya hanya menampung aspirasi daerah. Baik itu mau alun-alun silakan, mau pariwisata, gedung kesenian, maupun masjid/rumah ibadah, silakan," ucap Gubernur Ridwan Kamil akrab disapa RK dalam akun instagramnya yang dilihat, Kamis (17/11/2022).
Dalam tulisannya tersebut, Gubernur Ridwan Kamil memberi penjelasan meluruskan berita yang menyebut rencana pembangunan masjid di Jalan Margonda Raya, Depok, adalah perintah dirinya selaku Gubernur Jabar. RK menyebut pihaknya hanya menampung aspirasi dari Pemkot Depok.
"Rumusnya sederhana saja,jika anggaran bantuan datang dari provinsi, maka tugas kota/kabupaten-lah menyediakan lahannya dengan baik dan aman. Itulah yang terjadi dalam situasi rencana pembangunan masjid di lahan SD Pondok Cina 1," kata Gubernur Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar tersebut mengungkapkan Pemkot Depok selama ini melapor ke Pemprov Jabar kalau lahan untuk masjid sudah aman. Setelah itu Gubernur RK juga sempat bertanya mengapa SDN 1 Pocin harus direlokasi.
"Pemprov selama ini dilapori pihak Pemkot Depok bahwa lahan sudah aman terkendali dan sudab akan ada rencana relokasi untuk sekolah dasar tersebut. Saya sempat tanya, kenapa harus direlokasi?" ucapnya.
Gubernur Jabar menambahkan lalu pertanyaannya dijawab oleh tim Pemkot Depok, bahwa situasi lalu lintas sudah sangat padat dan rawan kecelakaan bagi anak-anak SD bersekolah di sana.
Gubernur Ridwan Kamil berharap polemik relokasi SDN Pocin 1 segera berakhir. Jika relokasi SDN Pocin 1 Kota Depok masih menjadi polemik, Gubernur Ridwan Kamil memberikan klarifikasi bahwa pembangunan masjid bisa dipindah.
"Saya berharap polemik relokasi SDN Pocin 1 bisa segera dituntaskan lewat musyawarah. Pembangunan masjid bisa dipindah atau bahkan batal jika lahan tak jelas," Pungkasnya.
"Jadi, jika lahan memang belum clean and clear, untuk alih fungsi sebaiknya dimusyawarahkan terlebih dahulu sampai semua pihak menerima. Jika tidak, niat membangun masjid bisa pindah lokasi atau bisa juga tidak jadi dibangun atau dibatalkan," kata Gubernur Ridwan Kamil.
Sementara itu Wali Kota Depok M.Idris mengatakan SDN Pocin 1 direlokasi karena akan dibangun Masjid Raya. Hal ini menurut Idris menyinggung arahan dari Ridwan Kamil.
"Pak Gubernur ingin sekali mengakomodasi bersama orang-orang Depok yang selalu sampai laporannya ke provinsi. Bahwa orang Depok, katanya, kalau pulang kerja itu susah, khususnya yang orang Islam susah mereka salat nyari masjid," kata Idris di RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA), Cimpaeun, Tapos, Depok, dalam teleconpres, Selasa (15/11) kemarin.
Idris mengungkapkan dirinya lantas diminta mencari tanah untuk pembanguna masjid. Namun Idris mengungkapkan tanah di Margonda sudah di atas Rp 30 juta per meternya.
"Nah, makanya saya disuruh nyari tanah. 'Pak Gubernur, karena di Margonda sekarang sudah di atas Rp 30 juta per meter, nggak bisa beli pakai APBN'. Cari aset, aset pemerintah atau tanah negara, ini arahan beliau. Nah, kita carilah dan dapatlah itu tadi (tanah di SDN Pocin 1)," ungkapnya.
Orang pertama di pemerintah Kota Depok ini menuturkan Pemprov Jabar sudab berkomitmen untuk membantu hibah barang. Sedangkan untuk desain pun dibuat oleh pemerintah provinsi.
"Insyaallah, beliau sudah komitmen untuk membantu hibah barang. Mereka yang membangunkan, mereka yang buat desain, mereka yang DED, nanti kalau sudah jadi diserahin ke orang Depok," tutupnya. (Angga)