Kondisi rumah satu keluarga tewas di Komplek Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat. (Pandi)

Kriminal

Satu Keluarga Tewas Misterius Tak Bersamaan, Polisi Tunggu Hasil Puslabfor Polri

Senin 14 Nov 2022, 17:58 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri kematian satu keluarga yang tewas dalam keadaan membusuk di dalam rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan forensik untuk mengungkap penyebab kematian empat orang tersebut.

"Kita tunggu hasil Puslabfor Polri. Kemarin kita udah kasih sampel lambung sama hati dan organ tubuh lainnya. Kita masih tunggu itu untuk menyebab kematian," ujarnya kepada Poskota.co.id saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).

Adapun keempat korban merupakan satu keluarga yakni Rudianto (71), Margaret (68), mereka berdua suami istri. Kemudian Dian (42) anak korban dan Budianto (69) adik dari Rudianto.

Mereka tewas secara misterius dengan keadaan sudah membusuk.

Avril menyebutkan, keempat korban diduga meninggal tidak secara bersamaan.

Sebab saat ditemukan, dua jenazah yakni Rudianto dan Margaret yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) tersebut, sudah dalam keadaan mengering.

Dua korban lain yakni Budianto, adik dari Rudianto dan Dian selaku anak pasutri tersebut saat ditemukan masih dalam kondisi pembusukan.

"Kalau kita lihat sepintas sih memang kita lihat udah keliatan kondisinya berbeda. Ada dua orang yang mengering kan artinya sudah lama, sedangkan yang dua masih proses pembusukan," jelas Avril.

"Kemarin Kasat Reskrim juga udah sampaikan berdasarkan hasil forensik bahwa yang dua orang mungkin sekitar dua sampai tiga minggu, yang satu di atas tiga minggu. Itu dari dokter," tambahnya.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih jauh. Polisi bakal memeriksa saksi-saksi yang ada, khususnya keluarga terdekat korban.

"Yang jelas pendalaman dulu dari korbannya ini siapa sih, mungkin orang terdekat yang kenal siapa atau tetangga. Mungkin ke keluarga terdekat aja sih," tukasnya.

Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mengatakan, keempat korban tidak meninggal dalam keadaan bersamaan.

Informasi yang didapat pihak kepolisian, yang pertama kali meninggal adalah Rudianto (71), kemudian disusul oleh istrinya, Margaret (68). Mereka berdua lalu ditaburi kapur barus.

"Bapaknya meninggal informasi yang saya dapat hanya disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus. Kemudian berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu. Yang ketiga  adalah pamannya, baru yang terakhir anaknya," katanya kepada wartawan.

Atas informasi tersebut, Yani pun langsung menimbulkan kecurigaan atas kematian satu keluarga secara misterius itu. Namun dia tak mau banyak berspekulasi.

"Nah ini kan ada sesuatu gitu yah yang memang apa motif, sebab-sebab kematiannya, tentu ini masih dalam penyelidikan pihak Polri," tuturnya.

Bungkus Makanan

Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah satu keluarga yang tewas dengan posisi sudah dalam keadaan membusuk, Minggu (13/11/2022).

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengky Heriyadi mengatakan, dari hasil olah TKP kemarin, ditemukan plastik bekas makanan.

"Dari berbagai penyelidikan kami terakhir ini termasuk hari ini kita temukan bungkus bekas makanan," ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Saat ini, pihaknya masih meneliti kapan bekas makanan tersebut dikonsumsi.

Hasilnya nanti akan dipadukan dengan tim dokter forensik, termasuk laboratorium forensik untuk memastikan penyebab kematian satu keluarga yang masih menjadi misteri tersebut.

"Jadi yang disampaikan sebelumnya bahwa kita belum bisa beri kesimpulan bahwa korban ini meninggal karena kelaparan. Karena hasil penyelidikan sementara ini kami temukan bekas bekas bungkus makanan dari satu sisi," kata Hengky.

"Di rumah tidak ada persediaan makanan tapi ada bungkus makanan, ini yang sedang kami dalami betul, jadi sekali lagi tim sedang bekerja gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat dan labfor forensik melakukan analisa," tambahnya.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan semua korban keracunan, Hengky belum dapat memastikan hal tersebut. Dia mengaku perlu pendalaman lebih jauh untuk memastikan hal tersebut.

"Itu yang sedang kami selidiki dan teliti, dari berbagai kemungkinan, apakah dari kedokteran forensik seperti apa penelitiannya termasuk penyelidikan konvensional," imbuhnya.

Kronologi 

Ketua RT 07 RW 15, Asiung mengatakan, penemuan mayat satu keluarga tersebut berawal dari kecurigaan warga yang sudah hampir dua minggu mencium aroma tak sedap.

"Saya dobrak disaksikan anggota saya, saya rusak itu pintu pager, saya lihat, saya buka hordengnya, yakin itu mayat. Langsung saya minta itu pak RW saya untuk lapor ke Polsek Kalideres, setelah nunggu setengah jam petugas Reskrim pun tiba," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (11/11/2022).

Saat itu Asiung melihat di ruang tengah satu jenazah bernama Budianto (69), sudah tergeletak dengan posisi duduk di bangku dan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Kemudian anggota Reskrim masuk ke dalam rumah korban dan kembali menemukan jenazah lain yang sudah dalam keadaan membusuk di lokasi yang berbeda.

"Nah suaminya yang namanya Rusdianto itu ditemukan petugas di ruang tamu. Sementara ibu dan anaknya ditemukan di belakang, di dalam kamar," ungkapnya.

"Itu yang sudah mengering itu jenazah ibu, dan jenazah suaminya yang dibelakang. Informasinya mereka yang meninggal lebih dari tiga minggu," tambah Asiung.

Asiung mengatakan, keluarga tersebut telah tinggal di sana sejak 20 tahun lebih. Mereka dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.

Tags:
satu keluargakeluargatewasBersamaanMisteriuskaliderescitra gardenPuslabfor

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor