ADVERTISEMENT

RS Polri Periksa DNA Empat Jenazah Kasus Satu Keluarga Tewas Misterius di Kalideres

Rabu, 16 November 2022 15:25 WIB

Share
Rumah satu keluarga yang ditemukan tewas dalam keadaan membusuk di Komplek Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat. (pandi)
Rumah satu keluarga yang ditemukan tewas dalam keadaan membusuk di Komplek Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat. (pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Dokter dari RS Polri memeriksa DNA empat jenazah dalam kasus satu keluarga tewas misterius di Kalideres, Jakbar.

Seperti diberitakan, dalam kasus satu keluarga tewas misterius tersebut,  empat jenazah terdiri dari satu keluarga yang ditemukan membusuk di dalam rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. 

Keempat jenazah itu adalah Rudyanto Gunawan (71), K. Margaretha Gunawan (68) mereka pasangan suami istri, lalu Dian (42) anaknya, serta Budyanto Gunawan, adik kandung Rudyanto Gunawan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, tim dokter forensik hendak mencocokkan DNA yang tertinggal pada jenazah dengan DNA yang ada di dalam rumah. DNA tersebut diambil dari barang-barang yang ada di lokasi.

"Tim labfor juga sedang mencocokan DNA dari temuan apakah sesuai dengan Kartu Keluarga dan sebagainya. Nanti kita akan ungkap semua itu. Dari sini bisa ketemu pentunjuk-petunjuk lain kita analisa," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Rabu (16/11/2022).

Lebih lanjut Hengki menerangkan, temuan-temuan seperti buku-buku, struk belanjaan dan lainnya sedang dipelajari penyidik dibantu oleh ahli-ahli yang berkompeten.

"Masih didalami nanti kita akan cocokan DNA itu, kondisi mayat dengan ini dan sebagainya. Jadi ini sedang proses semuanya mudah-mudahan setelah pemeriksaan selesai kita akan adakan rilis bersama para ahli," ujar dia.

Maka dari itu, dirinya meminta semua pihak tidak membuat asumsi terkait penyebab  satu keluarga tewas di Kalideres yang masih menjadi misteri itu.

Sebab saat ini, kepolisian sedang menyelidiki kasus tersebut secara komprehensif.

"Pokoknya semua alat bukti akan kita teliti. Kita tidak boleh ambil kesimpulan prematur, harus kompherensif ini kita bersama-sama dibantu oleh para ahli," tukasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Winoto
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT