TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Warga penghuni geram, karena bertahun-tahun jalan rusak parah di Perumahan Garden City, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, tidak mendapat perhatian pihak terkait.
Jalan yang rusak parah berada di di RW 21, 22 dan 25 Perumahan Garden City. Jalan berlumpur dan sering tergenang.
Jalan sepanjang 250 meter tersebut mengalami rusak parah. Hal ini disebabkan karena perumahan tersebut belum tersentuh pembangunan Pemkot Tangerang.
"Kondisi terparahnya, Fasos Fasum (Fasilitas Sosial/Fasilitas Umum) belum ada pembangunan. Kami meminta uluran tangan dari pemerintah agar mendesak pengembang membangun Fasos Fasos," ujarnya, Senin, (7/11/2022).
Ketua RW 25, Samsudin mengatakan Pemkot Tangerang tidak bisa memperbaiki jalan tersebut dikarenakan pihak pengembang belum menyerahkan aset Fasos Fasum. Padahal masyarakat telah bermukim selama bertahun-tahun.
"Saat ini kami belum pernah merasakan pembangunan karena status Perumahan kami belum diserahkan terimakan pengemban. Pemerintah tidak bisa membangun jalan karena persoalan itu serah terima," jelasnya.
Jalan tersebut sampai tidak bisa dilewati oleh kendaraan lantaran kondisi memprihatinkan. Bahkan, kerap kali terjadi kecelakaan, dimana pengendara jatuh karena memaksa melewati jalan tersebut.
Hal ini diperparah dengan musibah banjir yang selalu terjadi ketika hujan turun. Sehingga, menyebabkan jalan tersebut terdapat kubangan layaknya comberan.
Warga pun berinisiatif meninggikan jalan itu menggunakan puing-puing bekas bangunan. Namun tetap saja, banjir tidak bisa dihindarkan. Malah membuat jalan tersebut semakin tak bisa dilewati dan terlihat kumuh.
"Peninggalan jalan ini adalah hasil swadaya warga karena prihatin kondisinya kumuh dan banyak genangan. Developer-nya (pengembang) belum kami bisa pastikan fisiknya di mana. Selama ini kami demo belum ada tanggapan, termasuk juga mengadu ke DPRD," kata Samsudin.
Dia pun berharap Pemkot Tangerang bisa memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Sebab, jalan itu menjadi akses utama warga. "Kita harus muter kalau mau masuk perumahan," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua RW 25, Antonius. Dirinya yang sudah 12 tahun tinggal di wilayah tersebut merasa kecewa, lantaran Pemkot Tangerang sampai saat ini tidak bisa menyelesaikan masalah serah terima Fasos Fasum.
"Apapun yang menjadi tanggung jawab warga sudah dipenuhi, dari mulai pajak dan lainnya, tapi nyatanya kita belum mendapatkan sentuhan pembangunan di wilayah ini. Kita hanya melakukan secara mandiri, tentunya ini sangat membebani kondisi warga," katanya.
Padahal pejabat pemerintah, termasuk Walikota Tangerang Arief Wismansyah sudah beberapa kali ke lokasi tersebut. Namun tidak mendapat solusi atas permasalahan tersebut.
"Daerah kita bukan tidak pernah dikunjungi pejabat, sudah sering, apalagi kalau banjir. Banjir bisa mencapai 2 meter terjadi hampir tiap tahun," ucapnya.
Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir pernah mengunjungi wilayah tersebut pada Maret 2022 lalu dalam rangka memberikan bantuan fasilitas sosial kepada warga melalui yayasannya.
"Kita sampaikan keluhan kita kepada dia. Dia pun melihat kondisi ini prihatin. Karena ini kan di kota. Tapi masih ada jalan dengan kondisi seperti ini," ungkapnya.
Untuk informasi, serah terima Fasos Fasum di Kota Tangerang memang masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.
Berdasarkan data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) Pemkot Tangerang sampai dengan 31 Desember 2021 telah menerima PSU dari pengembang sejumlah 6.928 bidang dengan luas total 5.774.742,19 meter persegi PSU yang telah dicatat dalam Neraca adalah sebanyak 2.364 bidang seluas 1.994.301,54 meter persegi dan nilai total Rp4.666.475.154.241,00.
Dengan demikian masih terdapat PSU yang belum tercatat dalam Neraca sejumlah 4.564 bidang seluas 3.780.440,65 meter persegi. (Muhammad Iqbal)