Misteri Yang Diungkap Saat Perayaan Seabad Penemuan Makam Raja Mesir Kuno Tutankhamun

Minggu, 6 November 2022 11:00 WIB

Share
Topeng emas Raja Tutankhamun di Jalan Sphinx.
Topeng emas Raja Tutankhamun di Jalan Sphinx.

MESIR, POSKOTA.CO.ID - Makam Raja Tutankhamun ditemukan di Lembah Para Raja hampir 100 tahun silam.

Dia menjadi Firaun Mesir kuno paling terkenal di dunia berkat kondisi tempat peristirahatan terakhirnya yang luar biasa dan barang-barang yang ditemukan di sekitar muminya.

Raja Tutankhamun adalah Firaun muda yang makam kuno dan artefak mewahnya telah memesona generasi demi generasi sejak makam dan artefak itu pertama kali ditemukan.

Dia adalah simbol utama kejayaan Mesir kuno bagi banyak orang.

Tutankhamun naik takhta pada usia sembilan tahun dan berkuasa hingga meninggal pada usia 18 atau 19 tahun. Makamnya ditemukan pakar Mesir asal Inggris, Howard Carter, pada tahun 1922.

"Tahun 2022 ini kami merayakan bukan hanya di Mesir tetapi di seluruh dunia. Ini adalah satu abad ditemukannya makam raja muda Tutankhamun,” ucap Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan di Mesir Mostafa Waziri seperti dikutip dari Associated Press pada Sabtu (5/11/2022).

Lanjutnya,”Dia membuat seluruh dunia terkagum-kagum karena berbagai objek utuh yang ditemukan di dalam makamnya sendiri.”

Penemuan makam berusia 3.000 tahun itu merupakan momen penting dalam arkeologi. Bagian paling luar peti mati Tutankhamun dibuat dari kayu dan dilapisi dengan emas. Peti ini ditemukan beserta ribuan temuan berharga lainnya tidak diganggu para perampok kuburan.

Mostafa Waziri menambahkan,"Makam Tutankhamun adalah satu-satunya makam yang ditemukan hampir utuh di Lembah Para Raja. Ceritanya panjang dan menarik. Ketika Carter menemukan makam itu pada 4 November 1922, dia menemukan 5,398 benda yang sebagian besar adalah emas. Makam itu sendiri adalah makam yang sangat sederhana. Makam ini sangat kecil dibandingkan dengan seluruh makam di Lembah Para Raja.”

Misteri melingkupi Tutankhamun sejak penemuan tersebut. Mulai dari dugaan mengenai kutukan di makamnya hingga ketidakjelasan mengenai kematiannya.

Halaman
Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar