Monumen Peringatan Bom Bali

Internasional

Australia Bersiap Untuk Peringatan 20 Tahun Peristiwa Bom Bali

Selasa 11 Okt 2022, 16:00 WIB

POSKOTA.CO.ID - Peristiwa bom Bali berlangsung 20 tahun lalu.

Dua ratus dua orang tewas dalam serangan 12 Oktober 2002.

Korban jiwa terbesar akibat serangan teroris tersebut merupakan warga Australia.

Sekitar pukul 11 malam waktu Bali pada 12 Oktober 2002, tiga bom diledakkan di Bali.

Dua bom meledak di tujuan wisata populer, Sari Club dan Paddy's Bar. Bom ketiga meledak di depan konsulat Amerika Serikat di Bali.

Para korban berasal dari lebih 20 negara. Termasuk Indonesia, Inggris, Amerika, Brasil, Jerman, dan Selandia Baru. Australia yang menderita korban terbanyak dengan 88 warganegaranya tewas. Demikian dikutip dari VOA.

Serangan itu dilakukan organisasi militan Jemaah Islamiyah yang terkait dengan Al Qaeda.

Lebih dari 30 orang akhirnya ditangkap karena keterlibatan mereka.

Hambali juga dikenal sebagai Encep Nurjaman. Dia diduga mendalangi serangan itu.

Dia ditahan di penjara Amerika Serikat di Teluk Guantanamo Kuba sejak 2006. Tiga sekongkol penting lainnya dieksekusi di Indonesia pada November 2008.

Hampir 200 warga Australia kemudian mendapat pengakuan resmi atas keberanian dan bantuan yang mereka berikan setelah pengeboman.

Duta Besar Australia untuk Indonesia pada tahun 2002, Ric Smith, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp. hari Senin bahwa tanggapan terhadap ledakan bom itu heroik.

“Orang-orang masuk ke lokasi bom dan mencari para korban, membantu teman-teman dan orang yang tidak mereka kenal keluar ke tempat yang aman, membawa mereka ke rumah sakit, ke klinik, ke lobi hotel di mana mereka bisa dirawat. Mereka adalah pahlawan di tempat, pada hari itu,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan dalam pernyataan 27 Agustus bahwa peringatan pengeboman akan menjadi hari yang sulit bagi banyak orang di Australia, Indonesia ,dan di seluruh dunia.

“Kami ikut berduka bersama para penyintas, keluarga, dan orang-orang terkasih dari mereka yang selamat dan yang tewas,” tambahnya.

Dia juga memuji upaya Indonesia dan Australia untuk memerangi ekstremisme kekerasan.

Pemerintah Australia mengadakan upacara peringatan di Gedung Parlemen di Canberra untuk memperingati peristiwa itu pada 12 Oktober.

Upacara peringatan juga akan diadakan pada hari yang sama di Konsulat Jenderal Australia di Bali. ***

Tags:
AustraliaBom BaliJemaah IslamiyahAl QaedaTerorisme

Reporter

Administrator

Editor