Ini Kandungan dan Efek Gas Air Mata, Benda yang Diduga Jadi Pemicu Banyaknya Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan
Senin, 3 Oktober 2022 19:00 WIB
Share
Aparat keamanan saat menembakkan gas air mata ke arah tribun.(Foto: ist)

Efek Gas Air Mata dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Seseorang yang terpapar gas air mata biasanya akan mengalami beberapa atau seluruh gejala dalam jangka pendek yakni sebagai berikut:

  • Mata: perih seperti terbakar, penglihataan kabut, dan mata memerah
  • Hidung: hidung meler, terasa terbakar, dan bengkak
  • Mulut: iritasi, kesulitan menelan, hingga keluar air liur
  • Paru-paru: dada terasa sesak, rasa tercekik, batuk, dan sesak nafas
  • Kulit: terasa terbakar dan menimbulkan ruam
  • Lainnya: rasa mual dan muntah

 

Tidak hanya efek yang terasa dalam jangka pendek, gas air mata juga memiliki risiko efek jangka panjang terhadap orang yang terpapar dalam dosis besar.

Efek parah jangka panjang yang bisa disebabkan gas air mata adalah sebagai berikut:

  • Kebutaan
  • Glaukoma
  • Katarak
  • Luka bakar kimia di tenggorokan dan paru-paru
  • Kegagalan pernafasan
  • Kematian

 

Penggunaan Gas Air Mata

Dilansir dari Britannica, gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I dalam perang kimia. Namun, efek gas air mata berlangsung singkat dan jarang melumpuhkan. 

Gas air mata kemudian digunakan oleh lembaga penegak hukum sebagai sarana untuk membubarkan massa, melumpuhkan perusuh, dan mengusir massa tanpa penggunaan kekuatan mematikan.

Akan tetapi, FIFA telaha melarang penggunaan gas air mata untuk membubarkan massa supporter sepak bola atau menanggulangi kerusuhan suporter.

Halaman
1 2 3 4