ADVERTISEMENT

Aremania Ini Sebut Tembakan Gas Air Mata Aparat Tak Hanya di Dalam Stadion, Tapi Hingga di Luar Ketika Korban Sudah Berjatuhan

Minggu, 2 Oktober 2022 16:51 WIB

Share
Suasana ricuh di dalam Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC Vs Persebaya dengan kemenangan Bajul Ijo 3-2.(Sumber Foto: akun Twitter @Sportstime_id)
Suasana ricuh di dalam Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC Vs Persebaya dengan kemenangan Bajul Ijo 3-2.(Sumber Foto: akun Twitter @Sportstime_id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Dari catatan tersebut, urutan pertama jumlah korban jiwa dalam persepakbolaan dunia terjadi di Peru pada 24 Mei 1964. Dalam pertatandingan yang digelar di Estadio Nacional Disaster, Ibukota Lima, Peru terdapat 328 jiwa. Kemudian di urutan kedua Accra Sport Stadium Disaster, Ibukota Accra, Ghana dengan jumlah korban sebanyak 126 korban jiwa. Peritiwa ini terjadi pada 9 Mei 2001.

Sedangkan di urutan terakhir, Alexandria Stadium Stampede, Northern Mesir pada 1 Januari 1999. Dalam peristiwa itu 11 orang jadi korban.

Tragedi Kanjuruhan akan tercatat dalam sejarah tragedi kematian dalam sepakbola dunia di urutan kedua dengan jumlah korban per hari ini 186 jiwa.

Dalam cuitannya, @Aji_stwan menyesalkan terjadi tragedi ini. Seharusnya, kata @Aji_stwan, dalam kejadian tahun 2022 ini, seharusnya aturan FIFA sudah lebih ketat ketimbang kejadian-kejadian yang sudah lampau itu.

"Dan parahnya, kalau di list itu kejadian dulu-dulu, Indonesia kejadiannya tahun 2022 dimana seharusnya aturan FIFA sudah lebih ketat dan lebih baik lagi. Tapi Negara Indonesia-ku. Ah sudahlah," cuitnya.

Dari informasi yang dihimpun, pada Sabtu 1 Oktober 2022 pukul 20.00 s.d 22.30 WIB, bertempat di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang di Jalan Trunojoyo, Desa Kedungpedaringan, Kepanjen, Kabupaten Malang telah dilaksanakan Pertandingan Pekan Ke-11 Kompetisi BRI Liga 1 Th 2022 antara Arema FC VS Persebaya Surabaya dengan Skor 2 - 3  yang diikuti kurang lebih 30.000 orang dan sempat menimbulkan kericuhan.

Dalam peritiwa itu, 289 orang menjadi korban. 186 orang di antaranya meninggal dunia.

Berikut catatan korban meninggal dunia:

1) RS Hasta Husada Kepanjen : 4 orang. 
2) RS Wava Husada Kepanjen : 101 orang (termasuk Bripka Andik/Polsek Sumbergempol Polres Tulungagung)
3) RS Teja Husada Kepanjen : 34 orang.
4) RS Kanjuruhan Kepanjen : 21 orang. 
5) RSI. Gondanglegi : 6 orang.
6) RS. Ben Mari Pakisaji : 1 orang
7) RSU. Pindad Turen. 
8) RS. Salsabila DS. Jatikerto Kec. Kromengan : 4 orang
9) RS Saiful Anwar Kota Malang : 2 orang.
10) Klinik Saka Villa : 4 orang.
11) Mitra Delima : 4 orang.
12) Madiva Husada : 4 orang. 
13) RS Hasta Brata Batu : 1 orang (Briptu Fajar Yoyok/Polsek Dongko Polres Trenggalek)

b. Dalam Perawatan : 89 orang.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT