Berikut Keterangan Gereja Unifikasi Pasca Kematian Eks PM Jepang Shinzo Abe
Sabtu, 24 September 2022 08:00 WIB
Share
Gereja Unifikasi Korea Selatan

JEPANG, POSKOTA.CO.ID - Sumbangan dalam jumlah besar sebelum diterima akan ditinjau Gereja Unifikasi di Jepang.

Pihak Gereja Unifikasi akan mengukuhkan bahwa sumbangan besar itu tidak membebani para donor.

Kepala Bagian Promosi Reformasi Gereja Hideyuki Teshigahara dari Gereja Unifikasi memberikan keterangan tersebut pada Kamis (22/9/2022) di Tokyo. Demikian dikutip dari VOA.

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dibunuh saat berpidato dalam kampanye Agustus lalu. Tersangka pelaku penembaknya, Tetsuya Yamagami, mengatakan kepada polisi bahwa dia menarget Shinzo Abe karena hubungan mantan pemimpin itu dengan Gereja Unifikasi yang dibencinya.

Shinzo Abe mengirim pesan video tahun lalu ke kelompok yang berafiliasi dengan gereja itu yang menurut para pakar mungkin telah membuat marah tersangka pelaku penembakan.

Hideyuki Teshigahara merasa sangat sedih ketika mendengar dendam Tetsuya Yamagami terhadap gereja tersebut menjadi motif kejahatannya.

Tersangka dalam penembakan Shinzo Abe dikabarkan percaya bahwa donasi besar yang diberikan ibunya untuk gereja itu menghancurkan keluarganya.

Partai Demokrat Liberal (LDP) telah menyatakan bahwa hampir setengah anggotanya di parlemen memiliki hubungan dengan gereja tersebut. Tetapi para pejabat menyatakan hubungan itu bukanlah antara partai sebagai organisasi dan gereja.

Pemakaman kenegaraan yang direncanakan pada 28 September untuk Shinzo Abe menjadi semakin tidak populer di kalangan warga Jepang.

Rincian semakin banyak muncul mengenai hubungan partai yang berkuasa dan Shinzo Abe dengan Gereja Unifikasi.

Halaman
1 2
Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -