Aksi Bakar Diri Tandai Protes Pemakaman Kenegaraan Eks PM Shinzo Abe

Jumat, 23 September 2022 19:00 WIB

Share
Lokasi lelaki lanjut usia melakukan aksi protes membakar diri atas rencana pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Lokasi lelaki lanjut usia melakukan aksi protes membakar diri atas rencana pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

JEPANG, POSKOTA.CO.ID - Seorang lelaki lanjut usia membakar diri di luar kantor Perdana Menteri Jepang.

Kejadian ini berlangsung di Tokyo pada Rabu (21/9).

Tindakan tersebut tampaknya untuk memprotes pemakaman kenegaraan bagi mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pekan depan. Demikian dikutip dari VOA.

Lelaki yang diyakini berusia 70-an ini menderita luka bakar di sebagian besar tubuhnya tetapi dalam keadaan sadar sewaktu dibawa ke rumah sakit. Ia dikabarkan memberitahu polisi bahwa ia sengaja menuangkan minyak ke tubuhnya dan kemudian membakar diri.

Sebuah catatan yang tampaknya dia tulis ditemukan di dekatnya.

Dia menulis dalam catatan tersebut bahwa dia menentang keras pemakaman Shinzo Abe. Seorang polisi yang berusaha memadamkan api dikabarkan cedera.

Shinzo Abe merupakan Perdana Menteri yang paling lama menjabat di Jepang. Dia dibunuh pada 8 Juli ketika sedang berpidato pada kampanye di Nara Jepang Barat. Tersangka yang ditangkap di lokasi kejadian itu diberitakan marah atas dugaan hubungan Shinzo Abe dengan Gereja Unifikasi yang berbasis di Korea Selatan. Tersangka menyalahkan gereja itu sebagai penyebab kehancuran finansial ibunya.

Shinzo Abe memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang lama berkuasa di Jepang. Baru-baru ini LDP mengungkapkan bahwa hampir setengah dari anggotanya di parlemen memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Pengungkapan ini secara bertahap mengubah opini masyarakat terhadap pemakaman kenegaraan bagi Shinzo Abe maupun dukungan bagi Perdana Menteri Fumio Kishida.

Fumio Kishida membela upacara tersebut dengan mengatakan Shinzo Abe berhak mendapatkan kehormatan itu mengingat masa jabatannya yang memecahkan rekor serta kedudukannya di mata internasional.  

Halaman
Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar