Namun, diketahui di lapangan tidak ada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik gula tersebut. Hanya saja ada puluhan wartawan dan Lembaga lainnya yang melakukan aksi demo di depan lokasi pembangunan tersebut.
"Kami menyambut baik dengan pembangunan pabrik gula, tapi kegiatannya yang tidak melibatkan pengusaha lokal," ungkap Doris, salah seorang orator dalam orasinya, Senin (19/9/2022).
Tiga Desa Mendukung
Sementara itu, masyarakat dari tiga desa mendukung pabrik gula tersebut. Masyarakat itu terdiri dari Kepala Desa dan tokoh pemuda, dari tiga desa yakni Desa Margagiri, Tegal Papak dan Cikuya yang menjadi desa penyangga pembangunan pabrik gula. Mereka mendukung pembangunan pabrik gula tersebut.
Bahkan para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan elemen masyarakat dari tiga desa tersebut, siap membantu dan mengawal investor yang telah membangun perusahaan pabrik gula di wilayah Pagelaran itu.
"Kami bersama-sama masyarakat di tiga desa yang menjadi penyangga pabrik gula, mendukung dan mengawal proses pembangunan hingga perusahaan berjalan. Karena keberadaan pabrik gula akan banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat," ujar Kades Margagiri, Randhy Suharta.
Bukan hanya itu, pihaknya dengan para tokoh di wilayah desa penyangga tersebut, siap membantu dan membela investor ketika ada hambatan di lapangan.
"Demi kepentingan masyarakat yang mengharapkan adanya industri di wilayah Pagelaran, kami siap mengawal dan membantu investor demi kelancaran proses pembangunan pabrik gula itu," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Desa Cikuya, Buhori mengaku, sangat mendukung dengan pembangunan pabrik gula tersebut. Karena akan berdampak baik terhadap masyarakat di desanya yang merupakan desa penyangga.
"Ketika perusahaan itu berjalan, tentu akan tumbuh ekonomi baru di lingkungan masyarakat. Makanya kami siap mendukung proses pembangunan pabrik gula itu," tandasnya. (Samsul Fatoni).
Puluhan aktivis LSM saat demo di depan pembangunan pabrik gula di Pagelaran, Pandeglang. (Foto: Samsul Fatoni).