ADVERTISEMENT

PT KAI Terus Pelototi Kawasan Gunung Antang, Antisipasi Bangunan Liar Kembali Berdiri

Senin, 19 September 2022 15:18 WIB

Share
Penertiban bangunan liar di kawasan Gunung Antang, Jakarta Timur. (foto: ist)
Penertiban bangunan liar di kawasan Gunung Antang, Jakarta Timur. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 terus pelototi kawasan Gunung Antang, Jakarta Timur agar bangunan liar yang digunakan untuk praktik prostitusi dan perjudian tak kembali berdiri. 

Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar sejumlah warga yang masih terlihat berada di lokasi tidak mendirikan kembali bangunan liar dan menempati secara ilegal kawasan Gunung Antang. 

"Mengingat terdapat permasalahan sosial maka Daop 1 Jakarta juga telah  melakukan kordinasi bersama Walikota Administrasi Jakarta Timur agar dapat segera melakukan relokasi dan penanganan serta pemberdayaan bagi warga yang terlihat masih ada di lokasi kawasan Gunung Antang," ujar Eva dalam keterangan tertulis, Senin 19 September 2022.

Adapun saat ini pengamanan yang terus dilakukan Daop 1 Jakarta yakni berupa patroli kawasan dan pembersihan sisa bangunan yang telah di tertibkan. 

Sebelumnya pada 30 Agustus 2022 penertiban secara terpadu telah dilakukan KAI Daop 1 Jakarta bersama pemerintah Kota Jakarta Timur untuk bangunan liar yang terdapat di area lahan PT KAI dengan luas 2.788,92 meter persegi sesuai sertifikat hak pakai no.388 tahun 1988. 

Proses penertiban juga didukung oleh TNI dan Polri wilayah Jakarta Timur serta Tim Satker Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta-Banten (BTPWJB) DJKA Kemenhub. Bangunan liar yang berada di lahan KAI tersebut ditertibkan dengan melibatkan sebanyak 800 personil gabungan yang terdiri dari PT KAI Daop 1, TNI, Polri, Pol PP, BTPWJB, dan unsur kewilayahan setempat. 

Mayoritas bangunan liar yang ditertibkan merupakan bangunan tidak permanen dan berdiri tanpa izin alias ilegal. (aldi)

ADVERTISEMENT

Reporter: Aldi Rinaldi
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT