Inilah Dua Vaksin COVID-19 Buatan Indonesia

Sabtu 27 Agu 2022, 19:00 WIB
Vaksin COVID-19. (Sumber ilustrasi: Pixabay)

Vaksin COVID-19. (Sumber ilustrasi: Pixabay)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dua produk vaksin COVID-19 buatan Indonesia saat ini telah memasuki fase uji klinis tahap akhir.

Presiden Joko Widodo telah memberikan nama pada dua produk vaksin COVID-19 tersebut.

Keterangan ini disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Penny K Lukito.

"Saya ikut bangga untuk Indonesia. Vaksin pertama Indovac untuk vaksin BUMN dan kedua namanya Inavac dan sudah disetujui Presiden juga," ucapnya dalam agenda Lokakarya Pengembangan Obat Dalam Negeri di Jakarta pada Jumat (26/8/2022).

Penny mengatakan Vaksin Indovac berplatform protein rekombinan sub unit dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama PT Bio Farma dan Sekolah Kedokteran Baylor.

Sedangkan Vaksin Inavac berplatform virus tak aktif yang dikembangkan tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan penyedia fasilitas produksi PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Penny menargetkan Vaksin Indovac dan Inavac mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM pada September 2022.

"Fase dua sudah dilewati dan hasilnya bagus bisa meningkatkan sistem imunitas dan hasilnya tidak kalah dengan vaksin yang sudah dapat EUA dengan teknologi yang sama," lanjutnya.

Saat ini BPOM masih melakukan kajian terhadap laporan penelitian pada ribuan subjek yang menjalani injeksi kedua di masing-masing laboratorium uji coba.

"Harapannya September 2022 selesai dan keluar EUA sesuai standar internasional," katanya.

Fase ketiga uji klinis dua vaksin dalam negeri diiringi dengan pemberian izin kegiatan uji klinis untuk vaksin booster atau dosis penguat.

"Uji klinis booster sudah disetujui untuk dilakukan akhir tahun ini sehingga program vaksinasi booster dengan vaksin dalam negeri bisa selesai sebelum akhir tahun," katanya.

Direktur Utama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia FX Sudirman pada agenda yang sama merasa bangga vaksin dengan pengembangan vaksin dalam negeri yang telah sampai pada fase akhir uji klinis.

"Ini adalah 100 persen karya anak bangsa, virus dari isolasi anak bangsa dikembangkan oleh tim peneliti Unair dan kami siap komersialisasi untuk itu," tuturnya.

Kapasitas produksi downstream PT Biotis sanggup memproduksi hingga 20 juta dosis per bulan. Khusus pada tahap awal akan ditingkatkan hingga 5 juta dosis per bulan.

Saat ini PT Biotis masih menunggu hasil uji klinis fase tiga dan uji klinis booster.

FX Sudirman telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar pelaksanaan vaksin booster Inavac bisa bergulir pada Oktober, November, dan Desember 2022. ***

 

Berita Terkait
News Update