ADVERTISEMENT

Kacau! Anies Baswedan Disebut Ancaman Bagi Pancasila Jika Maju di Pilpres 2024, Mantan Napi: Pendukungnya Penuh Rekam Jejak yang Tak Layak

Jumat, 26 Agustus 2022 18:25 WIB

Share
Ilustrasi Anies Baswedan dan FPI. (Foto: Diolah dari Google).
Ilustrasi Anies Baswedan dan FPI. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Baru-baru ini, Anies juga turut hadir dalam acara PKS di Jakarta pada Minggu (21/8/2022). Dalam acara tersebut, sejumlah pendukung PKS meneriaki Anies Presiden.

Namun di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring (IPM) menjelaskan soal rekam jejak buruk dari pendukung Anies pada Pilgub 2017 lalu.

Diketahui, saat itu Anies Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Uno, mereka maju di Pilgub DKI 2017 diusung oleh PKS dan Gerindra.

Anies-Sandi ketika itu melawan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Syviana Murni, serta pasangan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.

Pasangan Anies-Sandi saat itu diketahui didukung oleh sejumlah kelompok Islam seperti Front Pembela Islam (FPI) yang dikepalai oleh Habib Rizieq Shihab, dan ormas lain.

Kelompok Islam tersebut dengan gencar mengampanyekan agar umat Muslim tidak memilih pemimpin kafir. Hal tersebut kemudian menyudutkan salah satu Cagub beragama non-Islam yakni Ahok.

 

Adapun sebelum Pilgub DKI 2017 berlangsung, Ahok tersandung kasus dugaan penistaan agama terkait surat Al Maidah ayat 51 yang ia sebut dijadikan politisi sebagai alat kebohongan. Oleh karena itu, serangan isu agama terhadap Ahok semakin gencar.

Bahkan, Imam Besar FPI Habib Rizieq serta ormas Islam lainnya gencar menggelar aksi unjuk rasa untuk meminta Ahok ditangkap dan diadili atas dugaan penistaan agama.

Salah satu aksi dari kelompok Islam tersebut dikenal dengan Aksi 212 atau aksi damai 2 Desember pada tahun 2016 lalu. Aksi tersebut merupakan kali kedua kelompok islam menuntut Ahok untuk diadili setelah unjuk rasa sebelumnya yang terjadi pada 4 November 2016.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT