BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat kini tengah dihadapkan pada kondisi kenaikan harga telur. Belum lagi isu adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kian mencuat.
Terhadap hal itu, ada jurus dari Pemkot Bekasi. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Bekasi, Teddy Hafni menyiapkan strategi dan langkah untuk mengantisipasi lonjakan kenaikan harga telur yang tak menutup kemungkinan menggelar pasar murah.
"Ya kan kita lihat situasi juga apakah kenaikan harganya siginifikan atau tidak," tutur Teddy Hafni, Rabu (24/8/2022).
Kendati demikian, untuk melakukan upaya meminimalisir kenaikan harga telur, dan juga bahan pokok lainnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
"Dan mengenai hal itu, kita akan koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, supaya dapat mengambil langkah-langkah yang nantinya akan diupayakan," jelas Teddy memaparkan.
Sementara itu, informasi yang dihimpun Poskota, kenaikan harga telur, pada Senin (21/8/2022) lalu, Terjadi di sejumlah pasar di Kota Bekasi, diantaranya :
1. Di Pasar Baru Bekasi, Telur ayam negeri naik Rp 2 ribu dari Rp 30 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram
2. Pasar Atrium Pondok Gede, Telur ayam ras, naik seribu rupiah, dari Rp 30 ribu menjadi Rp 31 ribu per kilogram.
3. Pasar Kranji, Telur ayam perkilogram dijual dengan harga Rp 31 ribu.
Adapun ia menilai kenaikan harga telur maupun bahan pokok lainnya, harus terlihat dampaknya secara keseluruhan di tanah air.
Hal ini sebagai upaya pencegahan dari adanya wacana kenaikan BBM oleh pemerintah pusat.
"Karena kan perihal kenaikan harganya gak bakal spot-spot, jadi harus bersamaan, kalo langkah-langkah pencegahan, jadi kita koordinasikan dengan mereka. Sehingga harga harga yang ada efek dari adanya kenaikan harga BBM bisa diminimalisirkan," pungkasnya. (Ihsan Fahmi).
Seorang pembeli tengah berbelanja sayuran di pasar baru Bekasi beberapa waktu lalu. (Ihsan Fahmi).
Area lampiran