ADVERTISEMENT

BBM Belum Naik, Kok Telur Mahal!

Jumat, 26 Agustus 2022 07:30 WIB

Share
Andri (42) pedagang telur di pasar kawasan Jakarta Barat. (foto: poskota/pandi)
Andri (42) pedagang telur di pasar kawasan Jakarta Barat. (foto: poskota/pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEJATINYA, beberapa harga sembako saat ini mulai turun. Ini terkait dengan menurunnya harga minyak goreng yang dijual mulai harga Rp 12.000 – Rp 14.000 perliter di pasar tradisional. Kenyataannya malah kebalikan, harga telur justru merangkak naik.

“Gila nih, sekarang harga telur sekilo Rp32 ribu. Pusing dah kita, para ibu rumah tangga. Padahal harga BBM subsidi belum naik, gimana kalau naik. Lebih mahal lagi,” kata Novi, ibu rumah tangga saat ngobrol bersama rekannya, Ida, di salah satu pasar Grogol Petamburan.

Novi mengaku beberapa hari sebelumnya telur dibelinya seharga Rp27 ribu. Namun dalam kurun seminggu harga telur naik dua kali, hingga di titik angka Rp32 ribu. “Harusnya turun, lah minyak goreng aja bisa turun drastis, eh telur malah naik dua kali,” celotehnya.

Ida yang ada di sampingnya ikut menggerutu karena kenaikan harga telur yang disebutnya merupakan makanan pokok keluarga. “Telur itu tiap hari pasti kami masak, untuk campuran nasi goreng atau mie instan, pasti pakai telur,” katanya sambil tertawa.

Karena itu, ia pun agak kesal dengan Menteri Perdagangan yang juga ketua umum salah satu parpol yang memandang rendah kenaikan harga telur. Seharusnya jangan begitulah sebagai pejabat negara. “Mereka enak gajinya gede, kita hanya ibu rumah tangga yang andalkan gaji suami,” ujarnya.

Wanita berkulit putih ini meminta pejabat agar tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat kalangan ibu rumah tangga kesal. Jangan demi popularitas semata justru mengabaikan masyarakat termasuk di dalam ibu rumah tangga sebagai pengendali keuangan.

“Telur kan banyak dibutuhkan ibu-ibu dan pedagang. Coba dah lihat, tukang nasi goreng pasti pakai telur. Penjual indomie, juga butuh telur. Belum lagi warteg, tiap hari puluhan ribu butir telur terjual di Jabodetabek ini. Bukan jumlah sedikit loh,” gerutu Novi.

Kedua ibu rumah tangga ini pun mengakhir obrolannya sambil membawa belanjaannya masing-masing. (tiyo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT