Ngeri! Ini 5 Pesan Keluarga Brigadir J: Darah Dibayar Darah, Berharap Kapolri Segera Ungkap Motif Pembunuhan Sesungguhnya!

Jumat 12 Agu 2022, 16:22 WIB
Kolase foto Ferdy Sambo, Yosua Hutabarat (Brigadir J), dan Samuel Hutabarat (ayah Brigadir J). (Foto: diolah dari google)

Kolase foto Ferdy Sambo, Yosua Hutabarat (Brigadir J), dan Samuel Hutabarat (ayah Brigadir J). (Foto: diolah dari google)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pihak keluarga Brigadir J bisa bernafas lebih lega usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J) pada Selasa (9/8/2022) lalu.

Pihak keluarga Brigadir J pun menggelar konferensi pers bersama kuasa hukumnya usai Kapolri mengumumkan empat tersangka kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Konferensi pers tersebut diadakan di Hotel Lestari, Jambi pada Selasa (9/8) malam.

Adapun, dalam konferensi pers tersebut, pihak keluarga Brigadir J mengungkapkan 5 pesan terkait kasus pembunuhan almarhum anggota keluarganya.

 

Ramos Hutabarat selaku kuasa hukum dan juru bicara keluarga Brigadir J menyampaikan terima kash kepada pihak-pihak yang mengungkap kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat dengan terang benderang.

 “Ini akan meningkatkan citra Polri dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap polisi,” ujar Ramos dalam konferensi persnya.

Selain ucapan terima kasih, keluarga Brigadir J juga memberikan 5 pesan pilu terkait pembunuhan berecana terhadap Brigadir bawahan Irjen Ferdy Sambo itu.

Berikut ini 5 pesan keluarga Brigadir J

 

“Darah dibayar darah”

Sebelumnya beredar di media sosial sebuah video di mana keluarga Brigadir J menonton momen Kapolri mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Ia menyusul 3 tersangka lainnya yakni Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Maruf (KM).

Video yang mencuri perhatian publik itu salah satunya dibagikan oleh akun TikTok @deobere. Dalam video itu terekam momen keluarga Brigadir J menonton pengumuman Ferdy Sambo sebagai tersangka.

Namun, sanak keluarga Brigadir J terdengar menggerutu dengan kata-kata pedas kala mengetahui atasan Yosua Hutabarat ternyata berperan penting dalam kasus pembunuhannya.

"Darah dibayar darah," celetuk suara seorang pria dalam video tersebut.

@deobere Membalas @diorahma #brigadirj #viral #fyp #beritaterbaru ♬ Into Your Arms - Felax

Berharap Kapolri segera mengungkap motif

Roslin Simanjuntak selaku perwakilan keluarga mengucapkan terima kasuh pada pihak-pihak yang membuka tabir kasus kematian keponakannya, Brigadir J. Tante dari Yosua Hutabarat selanjutnya berharap Kapolri segera ungkap motif pembunuhan yang sesungguhnya.

Tidak hanya itu, Roslin juga meminta Kapolri dan tim khusus (Timsus) yang telah dibentuk untuk mengusut tuntas soal siapa saja yang berusaha menutup-nutupi kasus Brigadir J.

 “Sebab kami belum tahu apa motif di balik ini semua. Apa motif (tersangka) sehingga anak kami dibunuh sesadis ini, disiksa, ditembaki. Kami minta agar kasus ini diusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” ujar Roslin.

 

Memaafkan Bharada E

Saat berada dalam sel usai ditetapkan sebagai tersangka, Richard Eliezer (Bharada E) sempat menuliskan pesan untuk keluarga Brigadir Yosua Hutabarat. Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut telah menerima surat permohonan maaf yang disampaikan lewat kuasa hukum Bharada E.

Adapun surat permohonan maaf dari Bharada E tidak langsung dikirim kepada ayah Brigadir J, melainkan dikirim pihak kuasa hukum melalui pesan ponsel.

Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat mengungkap telah memaafkan Bharada E yang mengajukan diri jadi Justice Collaborator itu. Kendati, pihak keluarga Brigadir J menyatakan bahwa hukum tetap harus ditegakkan.

 “Saya sendiri memaafkan. Tapi biarlah hukum berjalan karena kita tinggal di negara hukum. Ada aturan yang berlaku,” tegas Samuel Hutabarat Selasa (9/8).

 

Berterima kasih kepada pihak yang membuka kasus

Kuasa hukum Brigadir J, Ramos Hutabarat mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih pada sejumlah pihak yang berkomitmen membuka tabir kasus Brigadir J yang telah jalan sebulan lamanya.

Rasa terima kasih mereka ucapkan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas komitmen mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J.

Kendati demikian, Ramos Hutabarat mengatakan bahwa laporan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Brigadir J menjadi lemah menyusul keterangan terbaru dalam kasus ini.

 

 “Itu sudah terpatahkan dengan Irjen Pol Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Ramos.

Kendati Ferdy Sambo telah menjadi tersangka, pengacara Brigadir J melanjutkan bahwa pihak keluarga kini masih menunggu tindak lanjut Kapolri dan jajarannya. Pihak keluarga masih menanti kabar soal motif pembunuhan Brigadir J.

Memberikan pesan untuk Putri Candrawathi

Menyusul penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Pihak keluarga juga memberikan pesan untuk istrinya, Putri Candrawathi. Diketahui dalam keterangan awal, disebut bahwa istri Ferdy Sambo mengalami pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J, itu pula yang menyebabkan baku tembak terjadi.

Keluarga Brigadir J berharap agar Putri Candrawathi berbicara jujur demi membuka fakta sebenarnya soal pembunuhan di rumah dinas Mantan Kadiv Propam Polri.

 “Kita harap ia jujur dalam mengungkap perkara ini. Agar kita semua tidak penasaran lagi mengenai apa yang sebenarnya terjadi. (Kejujuran Putri Candrawathi) sangat diharapkan keluarga,” kata Ramos Hutabarat, Selasa (9/8).

 

Motif Berdasarkan Pengakuan Ferdy Sambo

Di sisi lain, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkap motif pembunuhan Brigadir J berdasarkan keterangan dari tersangka FS (Ferdy Sambo).

Ferdy Sambo mengakui telah memerintah Bharada E menembak Yosua Hutabarat (Brigadir J). Dirinya mengaku membunuh Brigadir J lantaran emosi karena harkat dan martabat keluarganya telah dilukai.

"Di dalam keterangannya tersangka FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Joshua," kata Dirtipidum Bareskrim Polri dalam keterangan pers di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (11/8/2022).

 

Mantan Kadiv Propam Polri sekaligus Mantan Kasatgassus Polri itu mengaku merencanakan pembunuhan Brigadir J usai tindakan tercela yang dilakukannya. Ferdy Sambo mengajak serta dua bawahannya, Richard Eliezer (Bharada E) dan Bripka Ricky Rizal (Bripka RR).

"Kemudian FS memanggil tersangka RR dan tersangka RE untuk melakukan pembunuhan untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum Joshua Saya kira demikian," ucap Andi Rian. (*)

Berita Terkait

News Update