ADVERTISEMENT

Kasus Ferdy Sambo Makin Runyam, Pengacara Diancam, Motif Tersangka jadi Fakta Hukum, Tolong Jokowi, Ini Mau Dibuka Setengah-setengah Apa Terang Benderang?

Jumat, 12 Agustus 2022 14:36 WIB

Share
Kolase foto Brigadir J, dan 3 tersangka pembunuhnya, Bharada E (Richard Eliezer), Bripka RR (Ricky Rizal), dan Irjen Ferdy Sambo. (Foto: ist/diolah dari google)
Kolase foto Brigadir J, dan 3 tersangka pembunuhnya, Bharada E (Richard Eliezer), Bripka RR (Ricky Rizal), dan Irjen Ferdy Sambo. (Foto: ist/diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pernyataan mengejutkan mencuat dari mulut Pengacara Bharada Erichard Eliezer Pudhing Lumiu atau Bharada E, Deolipa Yumara.

Dalam tayangan sebuah video yang beredar di beberapa platform media sosial, pengacara nyentrik berambut gondrong ikal ini mengaku terus diteror.

Teror berupa tekanan itu berbentuk permintaan mulai mencabut perkara hingga kuasa sebagai garda terdepan pembela perkara Bharada E.

Keberanian Deolipa bicara blak-blakan terkait persoalan ini mendapat banjir dukungan. Salah satunya datang dari Ketua DPP KNPI Haris Pertama.

Menurut Haris, apa yang diungkapkan Deolipa harus menjadi atensi serius dari Presiden Joko Widodo. Apalagi, Jokowi sudah beberapa kali membuat pernyataan bahwa kasus pembunuhan berencana yang diduga dilakukan Irjen Ferdy Sambo harus dibuka secara terang benderang.

"Semoga pak Presiden @jokowi, @mohmahfudmd,  @ListyoSigitP bisa mengusut siapa yang menghantam pengacara Bharada E. Jika polisi saja bisa terbunuh, pengacara bisa dihantam-hantam. Lalu bagaimana nasib Rakyat Kecil? Akankah kebenaran dapat dikalahkan oleh kejahatan?," kata Haris melalui akun @KNPIHaris beberapa hari lalu.

Menurut Haris, semakin ke sini, kasus yang dilakukan para petinggi Polri itu bukannya membuat proses pengusutan semakin lancar, justru jadi runyam.

"Nach loh, makin runyam saja ini kasus. Bang Deolipa Yumara padahal mendapat apresiasi yang sangat baik dari kanda 
@mohmahfudmd. Ini sebenarnya kasus pembunuhan Brigadir J mau dibuka terang benderang atau mau setengah-tengah ??? Tolong pak Presiden @jokowi dan kanda @mohmahfudmd," tambah Haris.

Dugaan Haris bukan mengada-ada. Dia mencium ada yang tak beres terkait penembakan yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo yang mengaku bahwa motifnya lantaran Brigadir J telah melukai harkat martabat keluarganya. Apalagi, pengakuan ini sangat bertolak belakang dengan alur-alur cerita atau skenario yang dibuat para "pembela" Ferdy Sambo. 

"Ijin pak Dirtipidum, pengakuan seorang tersangka tidak bisa dijadikan fakta hukum. Apalagi tersangka tersebut sebelumnya sudah melakukan kebohongan dan membuat skenario kebohongan," tambahnya sambil memention @jokowi dan @mohmahfudmd.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT