JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penasihat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah, mengajukan pengunduran diri dari posisinya. Ia merupakan otak kedua yang menyusun skenario pembunuhan Brigadir J demi membantu Ferdy Sambo.
Baru-baru ini, rekam jejak Fahmi Alamsyah dibongkar oleh pegiat media sosial Chusnul Chotimah. Dalam unggahannya di akun Twitter @ChusnulCH__, ia menampilkan jejak digital Fahmi yang pernah terang-terangan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
"Penasehat Kapolri Fahmi Alamsyah yg diduga rekayasa kematian Brigadir J ternyata pendukung 4nies," tulis Chusnul di akun Twitternya, seperti dilihat Kamis (11/8/2022).
Chusnul menyertakan tiga tangkapan layar cuitan Fahmi Alamsyah yang membahas tentang elektoral Anies Baswedan. Cuitan yang diunggah Fahmi pada 21 Maret dan 11 Juni 2021 lalu itu terlihat tengah mengkampanyekan Anies agar berpasangan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Fahmi juga menyinggung sosok Anies yang saat ini banyak didukung oleh kelompok-kelompok Islam. Menurut Fahmi, demi merebut hati rakyat, Anies harus dipasangkan oleh seorang nasionalis, dalam hal ini adalah Ridwal Kamil.
"Rasa-rasanya lebih mudah digabungin
BaCaPres @aniesbaswedan
BaCaWaprws @ridwankamil
2024: Anies - Emil...
Soklah Edankeun!!!," ujar Fahmi.
Dalam cuitannya yang lain, Fahmi tampil lebih militan. Ia melontarkan pernyataan bernada menghasut agar Anies dan Emil melakukan strategi untuk maju sebagai capres dan cawapres.
caption
isi_caption_video_terkait
Tak segan ia menyebut keduanya harus melakukan serangan luar dan dalam untuk merebut hati rakyat demi memuluskan jalan menuju RI.
"Belanda masih jauhhhhhhhhhh…
@aniesbaswedan @ridwankamil
Serang luar
Serang dalam
Kalo rejeki ga kemana
Kerja… kerja… kerja…
Rebut hati rakyat, kau (pasti) dapat semua," ujarnya.
Chusnul yang melihat pernyataan Fahmi tersebut lantas mempertanyakan mengapa pendukung Anies yang gemar memprovokasi dan menyebar kabar bohong selama ini sulit tersentuh hukum.
"Apa Krn ini buzzer 4nies yg sebar hoax, provokasi rakyat turunkan presiden, melecehkn presiden hingga menghina Pancasila selama ini ga tersentuh?
Kapan hukum jd panglima kalo begini?," kata Chusnul.
Sebagai informasi, keputusan Fahmi mengundurkan diri ditengarai karena namanya terseret dalam kasus penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Kecurigaan adanya campur tangan Fahmi dalam penyusunan skenario mencuat setelah dirinya mengaku dimintai tolong oleh Ferdy Sambo menyusun kronologi mengenai kasus penembakan tersebut.(*)
caption
isi_caption_video_terkait