ADVERTISEMENT

Awas, Waria-waria di Citayam Fashion Week Bakal Dijaring Sudin Sosial Jakpus, Kasudin: Masuk katagori PMKS

Senin, 25 Juli 2022 16:11 WIB

Share
Wanita Pria (Waria) tampil di Citayam Fashion Week jalanan Dukuh Atas, Jakpus. (Ist)
Wanita Pria (Waria) tampil di Citayam Fashion Week jalanan Dukuh Atas, Jakpus. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemkot Jakarta Pusat melalui Suku Dinas (Sudin) Sosial bakal menjaring para wanita berpenampilan wanita atau waria di Citayam Fashion Week (CFW) Dukuh Atas, Menteng. Hal itu, menyusul dugaan adanya kampanye LGBT yang dilakukan para waria. 

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Abdul Salam menyampaikan, pihaknya dengan tegas akan melakukan penertiban terhadap waria tersebut.

"Kita siap lakukan penertiban terhadap seluruh waria yang ada di Dukuh Atas," tegas Abdul Salam saat dihubungi, Senin (25/7/2022).

 

Abdul Salam mengatakan, pihaknya juga tengah menunggu langkah Satpol PP Jakarta Pusat dalam penertiban tersebut. Pasalnya, hanya Satpol PP saja yang dapat menjaring yang kemudian diserahkan ke Sudinsos.

"Penertiban nantinya akan bersama - sama. Kita nunggu saja kapan Satpol PP mau menertibkan dan kita akan ikuti," ucapnya.

Abdul Salam mengatakan bahwa para waria yang berada di kawasan Dukuh Atas masuk dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).  Nantinya para PMKS yang terjaring akan langsung dibawa ke panti.

"Yang terjaring akan dibawa langsung dan akan diberikan pembinaan oleh petugas panti," ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengendus adanya kampanye yang identik dengan propaganda Lesbian, Gay, Biseksual, Transeksual (LGBT) yang menunggangi kemeriahan remaja SCBD di Citayam Fashion Week (CFW) jalanan Dukuh Atas.

 

Riza mengkhawatirkan, ekses-ekses negatif itu. Riza mengatakan, hal itu harus dihindari dengan edukasi dan bimbingan.

"Itu juga jadi kekhawatiran kita. Ada anak-anak kita dibawah umur kira-kira umur SMP, pria menggunakan pakaian wanita. Ini memang kita hindari," ujarnya.

Para remaja dan anak-anak itu, kata dia, berpakaian tak sesuai dengan yang seharusnya. Anak-anak pria itu, kata dia, dengan bangga menggunakan pakaian perempuan dan mengunggahnya di media sosial. Padahal, potret propaganda penyimpangan itu harus dihindari. (Rika)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT