JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengamat politik dan pegiat media sosial Jhon Sitorus menanggapi pemberitaan soal PDI Perjuangan (PDIP) yang melarang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk keluar kota, kecuali dalam rangka penugasan.
Pengamat politik itu menilai makin kelihatan PDIP berupaya menggembosi Ganjar jelang Pilpres 2024 mendatang.
Jhon Sitorus menilai bahwa apa yang dilakukan PDIP terhadap Ganjar tidak pernah ada dalam sejarah partai politik, yang mana mengekang kadernya sendiri.
Hal itu ia ungkapkan di Twitter pribadinya @Miduk17 dengan menautkan tangkapan layar artikel dari CNN Indonesia berjudul “PDIP soal Ganjar Dilarang Keluar Kota: Harus Lewat Penugasan”.
“Makin berkurang respect saya kpd @PDI_Perjuangan Ganjar Pranowo itu seorang Gubernur berhaluan kpd konstitusi NKRI bukan kepada Partai,” tulis Jhon Sitorus pada Jumat (22/7/2022).
“Makin kelihatan jika @PDI_Perjuangan sedang berupaya MENGGEMBOSI pak Ganjar, Tidak pernah dlm sejarah ada partai MENGEKANG kadernya sendiri,” lanjutnya.
Diketahui sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan setiap kader dilarang kampanye untuk perorangan, apalagi sampai keluar kota. Dilansir dari CNN Indonesia, hal ini juga terkait isu PDIP melarang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo keluar kota terkait Pilpres 2024.
Lebih lanjut, Hasto menyinggung bahwa pihaknya pernah memberikan kritik kepada salah satu kader PDIP yang kerap melakukan kunjungan ke Jakarta, dan merupakan kepala daerah.
Menurut Hasto, setiap kepala daerah harus fokus membangun daerahnya, dan teguran tersebut disampaikan pada yang bersangkutan secara tertulis.
"Kami pernah kritik kepala daerah yang lebih sering ke Jakarta dengan memberi teguran tertulis. Karena tugas utama kepala daerah membangun kemajuan daerahnya," ucap Hasto kepada wartawan, Kamis (21/7/2022).
Lantas Sekjen PDIP itu mengatakan bahwa partainya tidak pernah melarang para kadernya berkampanye. Bahkan, ada instruksi bagi para kader untuk melakukan soft campaign berdasarkana arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kendati demikian, soft campaign yang dimaksud bukanlah untuk kepentingan pribadi melainkan kepentingan partai.
"Kita tidak melarang tetapi soft campaign itu untuk kepentingan partai bukan untuk pencitraan orang per orang," kata Hasto.
Sementara itu, terkait kunjungan ke luar daerah, Hasto menyebut setiap kader sesuai dengan penugasan atau undangan. Menurutnya, partai telah mengatur komunikasi sesama kader PDIP di setiap daerah.
Di sisi lain, Jhon Sitorus justru curiga bahwa PDIP tidak ingin elektabilitas Ganjar terus naik dengan berjumpa rakyat setiap hari. Sementara, upaya untuk mendongkrak elektabilitas Puan Maharani gagal.
Makin berkurang respect saya kpd @PDI_Perjuangan
— Jhon Sitorus (@Miduk17) July 22, 2022
Ganjar Pranowo itu seorang Gubernur berhaluan kpd konstitusi NKRI bukan kepada Partai
Makin kelihatan jika @PDI_Perjuangan sedang berupaya MENGGEMBOSI pak Ganjar
Tidak pernah dlm sejarah ada partai MENGEKANG kadernya sendiri pic.twitter.com/nt8vazoxy9
“@PDI_Perjuangan mungkin takut jika Ganjar bertemu rakyat setiap hari maka elektabilitasnya makin naik, Sedangkan Puan Maharani yg dipaksa2 tetap tak terdongkrak elektabilitasnya,” kata Jhon Sitorus.
Jhon Sitorus lanjut mengatakan bahwa apa yang dilakukan PDIP terhadap Ganjar adalah cara yang memalukan.
“Memalukan sekali cara2 begini. Presiden saja tak pernah melakukan PENGEKANGAN kpd gubernur/bupati.,” kata pengamat politik itu soal PDIP dan Ganjar. (frs)