JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Parlemen Sri Lanka menerima surat pengunduran diri dari Presiden Gotabaya Rajapaksa pada Jumat (15/7/2022) setelah dirinya kabur ke Singapura.
"Dari titik ini, kami akan bergerak untuk menunjuk presiden baru secara konstitusional," kata Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardena sebagaimana dilansir dari Reuters pada Sabtu (16/7/2022).
Rajapaksa mendarat di Singapura pada Kamis (14/7/2022) dari Maladewa atau Maldives. Rajapaksa menuju ke Singapura dengan menggunakan pesawat maskapai Arab Saudi.
Dia tiba di Maldives pada Rabu (13/7/2022) setelah kabur bersama istri dan dua pengawal.
Rajapaksa kabur setelah para pengunjuk rasa yang marah menyerbu dan menduduki istana kepresidenan.
"Kami sangat senang hari ini dia mengundurkan diri. Kami merasa bahwa ketika kami, orang-orang, berkumpul, kami dapat melakukan segalanya," kata Arunanandan, 34 tahun, seorang guru sekolah yang berkemah di lokasi protes utama di seberang sekretariat presiden selama tiga bulan terakhir.
“Kami adalah kekuatan yang sesungguhnya di negara ini,” sambung Arunanandan.
Berita pengunduran diri Gotabaya Rajapaksa dari jabatan presiden Sri Lanka, pertama kali dikirim melalui e-mail ke ketua parlemen sebelum hard copy dikirimkan, memicu kegembiraan di ibu kota, Kolombo, Kamis (14/7/2022) malam.
Massa menyalakan petasan, meneriakkan slogan-slogan dan menari dengan gembira di lokasi protes Gota Go Gama, yang dinamai dengan mengejek nama depan Rajapaksa.
Abeywardena berharap dapat menyelesaikan proses pemilihan presiden baru dalam tujuh hari dan parlemen akan menggelar rapat kembali pada Sabtu (16/7/2022).
Agenda pertemuan akhir pekan akan diputuskan pada Jumat (15/7/2022) dan pemungutan suara untuk presiden berikutnya di parlemen dijadwalkan pada 20 Juli mendatang.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akan menggantikan Rajapaksa sebagai presiden sementara.
Dia juga merupakan pilihan pertama dari partai yang berkuasa untuk mengambil alih posisi presiden, meskipun belum ada keputusan yang diambil.
Calon dari partai oposisi adalah Sajith Premadasa, sedangkan calon kuda hitam adalah anggota parlemen senior Dullas Alahapperuma.
Keuangan Sri Lanka lumpuh oleh utang yang menumpuk karena fokus pembangunan besar-besaran pasca-perang saudara yang berakhir di 2009. Pemerintah mengucurkan banyak investasi pada jalan dan pelabuhan.
Selain itu pemotongan pajak yang diberlakukan oleh rezim Presiden Gotabaya Rajapaksa juga membuat ekonomi terpuruk. Utang luar negeri Sri Lanka meroket hingga US$ 51 miliar atau sekitar Rp 757 triliun, termasuk kepada China sebesar US$ 6,5 miliar (Rp97,7 triliun).
Protes terhadap krisis ekonomi telah membara selama berbulan-bulan dan memuncak akhir pekan lalu ketika ratusan ribu orang mengambil alih gedung-gedung penting pemerintah di Kolombo.
Rakyat Sri Lanka menyalahkan Rajapaksa atas runtuhnya ekonomi yang bergantung pada pariwisata. Krisis kian parah sejak dihantam pandemi Covid-19 dan larangan pupuk kimia yang kemudian dibatalkan.
Ekonomi yang bergantung pada pariwisata sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 dan penurunan pengiriman uang dari luar negeri Sri Lanka, sementara larangan pupuk kimia merusak hasil pertanian. Larangan itu kemudian dibatalkan.
Kurangnya bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik pada gilirannya menyebabkan pemadaman listrik setiap hari. Sekolah telah ditutup dan pegawai negeri telah diminta untuk bekerja dari rumah.