JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fenomena wabahpenyakit mulut dan kuku (PMK) kian meresahkan.
Terlebih, ketika Iduladha, kita bakal memperoleh daging kurban untuk disantap bersama keluarga.
Pakar produksi ternak dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Panjono, Ph.D., mengungkapkan tata cara menyimpan serta mengolah atau memasak daging kurban, yang bisa kamu coba di rumah, lho.
Ia mengimbau agar masyarakat langsung memasak daging hasil kurban tersebut.
Berikut Poskota telah merangkum langkah aman menyimpan daging kurban di kulkas, seperti dikutip dari laman resmi UGM.
1. Jangan mencuci daging segar.
Panjono menjelaskan, daging yang hendak disimpan sebaiknya tidak dicuci.
Sebab, jika dicuci maka akan memberi peluang bagi kuman yang berasal dari air mentah, untuk masuk ke dalam sela-sela daging.
2. Giling atau potong daging
Selanjutnya, kita bisa memotong daging menjadi ukuran kecil atau sedang, sesuai rencana kebutuhan.
Panjono juga menyarankan kamu menggiling daging, jika mengingkan daging kurban lebih awet saat disimpan di kulkas.
3. Pisahkan potongan daging berdasarkan perkiraan kebutuhan untuk sekali masak
4. Kemas daging
Kamu juga mengemas potongan daging giling/ potongan yang telah dibagi tersebutke dalam kantung plastik atau wadah tertutup rapat.
Supaya makin maksimal, kita juga boleh melakukan vakum ya.
Jika poin di atas sudah kamu lakukan, hal itu dapat mempermudah ketika hendak menggunakan daging kurban untuk memasak aneka olahan.
5. Taruh di dalam chiller
Berikutnya, taruh di dalam chiller, kemudian pindahkan untuk disimpan dalam freezer.
Panjono menjelaskan daging akan bertahan lama ketika dibekukan dalam freezer.
Hal ini guna menjaga struktur daging, agar tetap stabil dan bahkan bisa lebih empuk.
6. Pindahkan dari freezer ke chiller terlebih dahulu sebelum diolah
Daging sebaiknya dipindahkan dahulu ke chiller, agar proses thawing (pencairan) dapat berlangsung perlahan dan merata.
Akibatnya, struktur daging senantiasa dapat tetap bagus ketika digunakan.
“Kalau thawing-nya mendadak, biasanya struktur daging rusak dan banyak drip (air beserta isi-isi plasma sel) yang keluar,” ujar Panjono.
Panjono tak lupa memberikan tips terkait tata cara mengolah atau memasak daging tersebut.
Pertama, daging harus dimasak dengan benar dan matang.
Hal ini guna membunuh bibit-bibit penyakit yang kemungkinan terdapat dalam daging.
Kedua, jika daging tersebut dipanggang, seperti dibuat menjadi sate dan lain sebagainya, ia berpesan untuk membuang bagian-bagian yang gosong atau kerak dari tempat pemanggangan.
“Bagian-bagian yang item (dari daging panggang) itu sebaiknya jangan dikonsumsi, sebab tidak bagus untuk kesehatan,” pungkas Panjono.(*)