Kartun Obrolan Warteg: Hidup kian Susah. (kartunis: poskota/ucha)

Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Hidup kian Susah

Sabtu 09 Jul 2022, 08:28 WIB

“HIDUP sepertinya makin susah saja,” kata mas Bro di sela “maksi” bersama kedua sohibnya, Yudi dan Heri, di warteg ujung gang.

“Emang baru nyadar. Dari dulu hidup kita memang susah,” kata Yudi menimpali.

“Gue tauk. Tetapi kini makin susah. Sudah enam bulan ini harga sembako tak terkendali. Sebelum Tahun Baru, naik, sebelum Puasa dan Lebaran naik. sekarang, sebelum Idul Adha, naik juga,” kata mas Bro.

“Emang naik Yu? “ tanya Yudi kepada Ayu Bahari, pemilik warteg langganannya.

“Betul mas, hampir semua sayuran harganya naik, terutama cabai dan bawang merah,” jawab Ayu. “Sebenarnya sudah sebulan ini sih, sekarang kenaikannya makin tinggi. Harga cabai rawit merah sampai Rp100 ribu per kilogram.”

“Gini saja, sekarang kita makan nggak usah pakai sambal. Lo di rumah juga nggak usah minta sambal sama bini lo, kasihan uang belanja tekor,” kata mas Bro kepada sohibnya.

“Nggak segitunya juga mas. Tapi bener juga kalau pengeluaran makin terasa berat,” ujar Ayu.

“Benar kan. Ibu – ibu lebih peka karena langsung merasakan, ketimbang kalian yang minta disediakan ini, itu,” kata mas Bro sewot.

“Tapi kenapa lo sewot sama gue,” kata Yudi.

“Gue emang lagi sewot. Harapan untuk memiliki rumah angsuran makin jauh dari harapan,” ujar mas Bro.

Ini semua akibat laju inflasi yang semakin tinggi ke depan yang berdampak kepada kenaikan suku bunga, termasuk kenaikan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR). Belum lagi harga tanah, bahan bangunan yang semakin melonjak.

“Ngga usah sewot, kalau lo nikah nanti tinggal saja di mertua indah,” kata Heri menghibur. “Numpang segalanya..” (jokles)

Tags:
Obrolan WartegMertua indahhargaIdul Adha

Administrator

Reporter

Administrator

Editor