ADVERTISEMENT

Suami Dagang Baju ke Kutai, Bini Lepas Baju untuk Selingkuhan

Sabtu, 9 Juli 2022 06:30 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Suami Dagang Baju ke Kutai, Bini Lepas Baju untuk Selingkuhan. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Suami Dagang Baju ke Kutai, Bini Lepas Baju untuk Selingkuhan. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEMI keluarga Harsidin (38) berdagang baju sampai Kutai Barat. Tapi istrinya, demi selingkuhan juga tega lepas baju untuk melepas syahwat. Nah, suami cap apa yang tak mata gelap jadinya? Maka tak tahan melihat adegan mesum itu, Kholihah, (33) istrinya dan selingkuhannya langsung dibabat golok dan Harsidin menyerahkan diri.

Suami istri harus saling percaya dalam membina keluarga. Istri percaya bahwa suami kerja sampai luar kota demi anak istri. Begitu pula suami, dia percaya istri di rumah menjaga anak-anak dan kehormatannya dari gangguan eksrtrim kiri dan ekstrim kanan. Tapi teori itu tak mudah diaplikasikan dalam praktek. Banyak rumahtangga yang mengkhianati kesepakatan, gara-gara tak tahan di rundung sepi berpisah terlalu lama.

Contohnya ya Ny. Kholilah dari Tenggarong Kaltim ini. Dia tak tahan godaan saat suaminya terlalu lama berniaga ke luar kota. Untuk menafkahi keluarga, Harsidin dibela-belain dagang baju sampai Kutai Barat. Dia baru pulang ke rumah seminggu sekali. Ya kangen anak-anak, ya kangen istri, sekaligus setor benggol dan bonggol.

Tapi bagi Kholilah yang masih muda dan enerjik, menerima pasokan kehangatan malam hanya seminggu sekali tidaklah puas. Karenanya setiap suami kembali ke medan jualan, dia kembali jadi kesepian. Hiburan berupa tangis dan keributan oleh anak-anakya tak mampu menutup rasa kesepiannya.

Ternyata ritme kehidupan semacam itu diperhatikan benar oleh tetangganya yang termasuk pengamat ......perempuan kesepian. Dia adalah Nurhakim (35) yang masih satu RW hanya beda RT. Dia menganalisa berdasarkan parameter yang ada. Hasilnya atau ditarik kesimpulan, Kholilah membutuhkan uluran tangan lelaki yang punya semangat aksi cepat tanggap untuk memberi pertolongan.

Setiap Harsidin pergi ke Kutai Barat seminggu lamanya, diam-diam dia mendekati Kholilah. Ternyata gayung bersambut, bak orang ngantuk disorong bantal, Kholilah langsung merespon dengan gegap gempita. Tanpa menunggu 2024, keduanya pun langsung berkoalisi yang setara di atas ranjang. Seperti orang kehausan di terik matahari, minum teh botol Kholilah glek glek glek.....langsung habis.

Lobi-lobi politik Nurhakim – Kholilah demikian lancar karena dibantu komunikasi lewat HP. Dan bini Harsidin ini menyadari betul, jejak digitalnya bersama Nurhakim sudah begitu banyak, sehingga HP-nya dalam kontrol ketat. Suami pun tak boleh membuka. Jangankan sampai membuka, sekedar melihat saja tidak boleh. Maka HP itu selaku lekat dengan badannya.

Kondisi ini membuat Harsidin curiga. Jika tak ada apa-apanya, mana mungkin HP saja diproteksi. Dia mulai kulakan informasi sama tetangga kanan kiri. Ternyata diperoleh informasi mengejutkan; Kholilah suka menerima tamu lelaki malam hari. Pulang-pulang pukul 24:00. “Tapi jangan bilang dari saya lho ya, bisa mati deh gua....,” kata informan tak mau disebut namanya.

Mulailah Harsidin mengadakan investigasi. Pamitnya berangkat ke Kutai Barat, tapi sebetulnya menyelinap di atas plafon rumah. Benar saja, sekitar pukul 22:00 ada tamu lelaki masuk dan langsung diajak masuk kamar. Dari lobang plafon itulah dada Harsidin laksana pecah, karena melihat istrinya digauli lelaki lain.

Dia segera turun diam-diam, ambil golok dulu dan pintu kamar pun ditendang, gubrakkkkk! Baik Kholilah maupun Nurhakim pun saling menyelamatkan “aset”-nya masing-masing. Tapi Harsidin yang emosi langsung membabat keduanya dengan golok. Kholilah roboh di tempat, sementara Nurhakim kabur dengan luka bacokan di tangan. Adapun Harsidin langsung menyerahkan diri ke Polres Tenggarong.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT