Obrolan Warteg: Adu Kepalan Tangan, Sesaat Penuh Sensasi

Senin 18 Jul 2022, 08:22 WIB
Kartun Obrolan Warteg: Adu Kepalan Tangan, Sesaat Penuh Sensasi. (kartunis: poskota/ucha)

Kartun Obrolan Warteg: Adu Kepalan Tangan, Sesaat Penuh Sensasi. (kartunis: poskota/ucha)

"HALO Bro, gimana kabarnya?" tanya seseorang begitu memasuki warteg.

"Alhamdulillah baik," jawab mas Bro. "Lo sendiri gimana, sehat kan?" "Kalau nggak sehat, gue nggak bakalan kemari, "jawabnya tertawa. "Oke dech, gue cabut dulu, jangan lupa besok kita ngopi bareng," katanya. Lalu mas Bro melakukan "adu kepalan tangan" dengan temannya tadi.

"Siapa mas Bro?" tanya Heri "Teman lama, satu sekolahan," jawab mas Bro.

"Tumben lo ketemu teman lama menghindari salaman," tanya Yudi.

"Gue lagi menghindari kontak fisik. Kan, angka Covid lagi naik lagi nih, antisipasi mencegah penularan," jawab mas Bro.

"Gue pikir, lo meniru gaya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang mengadu kepalan tangan ketika bertemu dengan pemimpin Arab Saudi, Muhammad bin Salman," ujar Yudi.

"Iya, aku mengira lo mau bikin sensasi di depan kita," tambah Heri. Seperti diberitakan, Joe Biden yang melakukan adu kepalan tangan atau "fist bump" dengan Mohammad bin Salman ketika tiba di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (15/7/2022) lalu, menuai kontroversi. Mendapat banyak kritikan dari warga negaranya. Nilainya lebih buruk dari jabat tangan.

"Ini peristiwa sesaat yang membawa sensasi," kata mas Bro. "Kayak habis ketemu mantan pacar saja, pakai sensasi segala mas,"

kata Ayu Bahari, pemilik warteg, ikut nimbrung. "Pengalaman ya Yu?" tanya Heri. Yang ditanya cuma senyum-senyum. Yah, adu kepala tangan memang penuh dengan makna. Bisa diartikan sebagai bentuk rasa hormat, persetujuan, persahabatan, keintiman dan kebersamaan dua orang yang melakukannya.

Di era pandemi Covid-19, ketika angka penularan sangat tinggi, disarankan menghindari kontak fisik. Mengadu kepalan tangan sebagai pengganti jabat tangan. Meski sesaat penuh arti. (jokles)

Berita Terkait

News Update