JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polri tengah merayakanHUT Bhayangkara 2022 ke-76, Jumat (1/7/2022).
Untuk membuktikan pencapaian transformasi menuju presisi, Polri mencatatkan capaian terbarunya.
Ini dia catatan keberhasilan Polri yang telah Poskota rangkum dari laman resmi berita Polri, dikutip Jumat (1/7/2022).
1. Aktif dalam kontribusi penanganan pandemi Covid-19
Sepanjang tahun 2021, Polri beserta jajarannya turut melakukan vaksinasi Covid-19 hingga tingkat Polsek.
Dengan hasil catatan sebanyak 61,24 persen dosis 1 dan 41,46 persen untuk dosis 2.
Vaksin Covid-19 yang disediakan Polri pun beragam, mulai dari Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Coronavac hingga Biovac sebanyak lebih dari 30 juta kali kegiatan sepanjang 2021.
Polri juga berkontribusi dalam menciptakan kekebalan komunal, dengan total 17,73 persen dosis 1, serta 16,79 persen dosis 2.
Fasilitas kesehatan pun diperbarui, khususnya di rumah sakit Bhayangkara, sehingga mampu merawat pasien Covid-19.
2. Penurunan Angka Kejahatan
Mengutip dari Rilis Akhir Tahun Polri, Jumat (31/12/2021) Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, terjadi penurunan laporan kejahatan sebesar 53.360 perkara atau sekita 19,3 persen.
Kapolri juga mengungkapkan, kejahatan paling dominan sepanjang 2021 adalah kejahatan konvensional.
Jumlah kasus tersebut mencapai 174.043 perkara.
Bila dibandingkan dengan tahun 2020, yakni sebanyak 199.725 perkara, jumlah kasus kejahatan cenderung menurun.
Jenderal Polisi Listyo Sigit menuturkan, tetap ada kejahatan transnasional sepanjang 2021, sebesar 40.562 perkara.
Dibanding 2020, kejahatan transnasional di 2021 turut mengalami penurunan dibandingkan sebanyak 45.425 perkara.
3. Jumlah Teroris yang Diamankan Meningkat
Masih mengutip dari sumber yang sama, Kapolri menyebut, terjadi peningkatan jumlah terduga teroris yang diamankan sepanjang 2021.
Data Polri menunjukkan, ada peningkatan sebanyak 138 orang atau setara 42,7 persen jika dibandingkan dengan 2020.
"Terkait terorisme, total ada 370 tersangka yang diamankan," ujar Kapolri.
Listyo menjelaskan, pihaknya mengedepankan pencegahan kasus terorisme dengan melakukan penangkapan sebelum pelaku beraksi.
4. Restorative Justice
Lebih lanjut, ada peningkatan penyelesaian perkara 6,1 persen dan penurunan jumlah kasus 19,3 persen memiliki relasi, karena adanya restorative justice.
"Kami laporkan terjadi penurunan sebesar 19,3 persen atau 53.360 perkara.
Sedangkan, tingkat penyelesaian terjadi peningkatan sebesar 6,1 persen," ujar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Pada masa transformasi menuju Presisi, Kapolri menginstruksikan pendekatan secara restorative justice, untuk menyelesaikan masalah, khususnya terhadap kasus yang dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
(*)