Soal Advokasi Warga, Aktivis: Harus Ada Gerakan Luring dan Daring Agar Terjadi Perubahan
Minggu, 19 Juni 2022 20:00 WIB
Share
Kemampuan akses warga pada teknologi digital. (Ilustrasi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tidak semua orang memiliki akses pada gawai dan digital.

Oleh karena itu gerakan sipil secara luring harus tetap diupayakan dalam melakukan advokasi.

Hal ini disampaikan Jagat Patnaik dari ActionAid.

“Di tempat tertentu, orang-orang mungkin tidak punya akses ke gawai. Jelas kelompok itu tidak terlibat. Jadi harus ada gerakan luring dan daring supaya transisi terjadi,” ucapnya seperti dikutip dari VOA pada Juni ini.

Dia melanjutkan,”Dalam menggunakan teknologi digital, kita harus upayakan pelibatan bukan peminggiran. Itu harus dijaga baik-baik.”

Hal senada diutarakan Maria Ulfa Ansor dari Komnas Perempuan. Perempuan korban kekerasan misalnya tidak semuanya bisa mengakses teknologi digital.

“Di masa pandemi itu kekerasan terhadap perempuan cukup tinggi. Tetapi sebagian besar memilih mendiamkan. Karena dia punya keterbatasan untuk memberikan pelaporan secara digital, belum terbiasa. Pilihannya adalah menahan,” jelasnya.

Akses digital di Indonesia sendiri memang masih timpang.

Data Bank Dunia menunjukkan 49 persen populasi Indonesia belum punya akses internet. Akses terhadap teknologi digital ini masih terbatas. Kebanyakan terkonsenterasi di kota-kota besar. ***