Amerika Serikat versus Tiongkok.

Internasional

AS Cemas, Tiongkok Perbarui Pangkalan Militer Kamboja

Sabtu 11 Jun 2022, 21:00 WIB

KAMBOJA, POSKOTA.CO.ID - Tiongkok dan Kamboja memulai kerja sama memperbarui pangkalan angkatan laut terbesar negara Asia Tenggara itu.

Pangkalan angkatan laut di Ream Phnom Penh ini membuat khawatir Amerika Serikat karena pengaruh Tiongkok yang kian besar di kawasan.

"Sebagai pilar kekuatan kemitraan sekuat baja, kerja sama militer Tiongkok-Kamboja merupakan kepentingan mendasar dari kedua negara dan rakyatnya," ucap Duta Besar Tiongkok untuk Kamboja Wang Wentian dalam pidato di acara peresmian pembaruan Pangkalan Angkatan Laut Ream seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (9/6/2022).

Sementara Kedutaan Besar AS di Phnom Penh mengungkap kekhawatiran mereka atas pembaruan dermaga tersebut.

AS menilai keberadaan militer Tiongkok di Ream dapat mengancam otonomi Kamboja dan merusak keamanan regional."

"Amerika Serikat dan negara-negara di wilayah tersebut telah mengatakan kekhawatiran atas kurangnya transparansi dari tujuan, alam, dan ruang lingkup dari proyek ini, pun peran militer Tiongkok dalam pembangunan dan penggunaan setelah pembangunan fasilitas tersebut," ujar Juru Bicara Kedutaan AS Stephanie Arzate kepada Associated Press.

Menteri Pertahanan Kamboja Tea Banh mengimbau komunitas internasional agar tak terlalu mengambil pusing kerja sama Phnom Penh dan Beijing tersebut.

"Tolong jangan terlalu khawatir dengan pangkalan Ream ini. Dermaga ini sangat kecil dan meski telah diperbarui tak bisa menjadi pelabuhan yang mengancam negara manapun," kata Tea Bahn.

"Kerajaan Kamboja tidak akan mengizinkan pembuatan pangkalan militer asing di wilayah negara ini," lanjutnya.

Tea Bahn juga mengatakan dia telah mengundang perwakilan AS dan beberapa negara lain ke pangkalan itu untuk melihat sendiri tidak ada apapun di sini.

Pasca pembangunan selesai maka fasilitas itu bakal menjadi zona militer terbatas dan negara asing tak akan diberikan akses.

Hubungan Kamboja dan AS terus merenggang setelah Washington menuduh Perdana Menteri Hun Sen dan partainya berupaya menekan demokrasi lewat persekusi oposisi dalam proses pemilihan umum.

Hun Sen membantah klaim tersebut tetapi kemudian mulai mendekati Tiongkok yang sejauh ini merupakan investor terbesar Kamboja. ***

Tags:
tiongkokKambojaAmerika SerikatAsia tenggaraHun SenPangkalan Militer Kamboja

Reporter

Administrator

Editor